Buy now

25 C
Semarang
Kamis, Desember 5, 2024
spot_img

Sang Nabi Teladan Abadi

umat Islam sedunia mengamalkan ajaran Nabi Muhammad. (foto: pexels.com/Haydan)
umat Islam sedunia mengamalkan ajaran Nabi Muhammad. (foto: pexels.com/Haydan)

Muhammad bin Abdullah, seorang nabi sekaligus rasul yang senantiasa menjadi suri teladan umat Islam dan umat manusia di seluruh dunia. Seseorang yang dengan kejujurannya menjadi orang paling terpercaya di Suku Quraisy.

Ia terlahir sebagai yatim. Kala usianya enam tahun, ia ditinggal ibunda tercinta menghadap Sang Khalik. Ia adalah Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasalam, seorang nabi dan rasul terakhir yang diutus Allah di muka bumi.

Ia berhasil mempersaudarakan umat sedunia dan hingga kini “abadi” bersama umat Islam yang senantiasa mengamalkan ajaran-Nya.

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيررًا

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Q. S. Al-Ahzab: 21).

Baca juga:Rinto Kus: Masih Jarang Ada Editor Perempuan di Perfilman 

Sudah berabad-abad lalu ia tiada. Namun, namanya selalu disebut umat muslim sepanjang waktu. Selalu dilafalkan kala salat.

Dengan perilakunya, ia menjadi suri teladan umat Islam. Segala perilaku, sabda, dan perintahnya ialah kebaikan. Umat Islam mempercayai jika mengamalkannya dapat bernilai pahala.

Mulai mata terbuka hingga mata kembali terpejam, umat Islam senantiasa berusaha mencontoh Nabi. Bangun tidur baca do’a, masuk kamar mandi diawali kaki kiri keluar kaki kanan, bertemu kawan saling berucap salam, dan segala adab hingga do’a-do’a beliau yang berusaha diamalkan oleh umat Islam. Keistimewaan yang tentunya harus kita banggakan.

Ketika melihat para penganut ideologi komunis, mereka bahkan tidak menjadikan “nabi” mereka teladan dalam seluruh aspek kehidupan. Orang komunis tak sampai menanyakan bagaimana Karl Marx berkeluarga, makan, maupun meniru seluruh kepribadian Karl Marx.

Nabi Muhammad ditempatkan pada posisi teratas sebagai tokoh paling berpengaruh di pentas sejarah oleh Michael Hart dalam bukunya, The 100: A Ranking of the Most Influential Person in History.

Baca juga:Quarter Life Crisis atau Pertanda Lemahnya Iman?

Diutusnya Nabi Muhammad tak hanya terkhusus kepada umat Islam saja, melainkan ia diutus sebagai rahmat seluruh alam. Keteladanannya dalam berkeluarga, berdakwah, dan bernegara, sudah sepatutnya menjadi acuan dalam kita menjalani hidup.

وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ

“Tidaklah Kami mengutusmu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi sekalian alam.” (Q. S. Al-Anbiya’: 107).

Di bulan kelahiran Nabi ini, seharusnya dapat menjadikan manusia sebagai insan yang semakin bertaqwa. Merenungi dan kembali merefleksi Maulid Nabi bukan hanya sekedar meromantisasi perjuangan sang nabi.

Penulis: Haqqi Idral

Editor: Indah Wulan

baca juga

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0PengikutMengikuti
3,609PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

terkini