Buy now

25 C
Semarang
Kamis, Desember 5, 2024
spot_img

Raih IPK 3,89. Hantarkan Mila jadi Wisudawan Terbaik FDK Periode ke-94

IMG 20241103 WA0010
Mila, Mahasiswi Komunikasi dan Penyiaran Islam berhasil raih wisudawan terbaik Fakultas Dakwah dan Komunikasi, foto:lpmmissi.com/doc.pribadi

SEMARANG, LPMMISSI.COM – Berhasil meraih IPK 3.89, Mila Nur Fatikhah-perempuan kelahiran Wonosobo berhasil mendapat gelar wisudawan terbaik Sarjana (S1) Fakultas Dakwah Dan Komunikasi (FDK) pada wisuda periode ke-94. Prosesi wisuda tersebut berlokasi di Gedung Auditorium II Kampus 3 UIN Walisongo Semarang, pada Sabtu (02/11)

Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam tersebut memiliki ketertarikan pada bidang Kehumasan, hal ini yang melatari dirinya mengambil konsentrasi Public Relation.

“Awalnya saya tertarik mengambil konsentrasi di bidang Humas karena konsentrasi ini muncul pertama di angkatan yang sebelumnya sudah terdapat konsentrasi Jurnalistik dan TV Radio (Broadcasting), karena ingin mengambil yang beda dan pengen tau lebih dalam lagi dengan konsentrasi ini,” imbuhnya.

Baca Juga: RENDAHNYA MINAT MEMBACA PARA SISWA DI INDONESIA

Skripsi yang berjudul “Strategi Kehumasan Masjid Al-Akbar Surabaya dalam mempertahankan Citra Positif” berhasil mengantarkan Mila menjadi Wisudawan Terbaik FDK.

Mila beralasan, pemilihan Masjid Al-Akbar sebagai objek skripsi karena memiliki ciri khusus yang menarik dan berbeda dengan masjid-masjid lain. Masjid terbesar ke-2 setelah masjid Istiqlal di Jakarta ini rupanya memiliki fasilitas yang lengkap, manajemen masjid yang baik, dan mempunyai lembaga kehumasan di dalamnya.

Baca juga: Seni Memaknai Kehidupan dari Film “Puss In Boots: The Last Wish”

“Masjid Al-akbar bukan digunakan menjadi tempat ibadah saja, tetapi ada lembaga pendidikan di dalamnya mulai dari sekolah taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi juga ada dalam pengelolaan masjid tersebut. Kedua hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi saya dalam membuat penelitian dan langsung mendapatkan ACC,” ucapnya.

Tak bisa dipungkiri, banyak halangan yang datang silih berganti saat Mila hendak menyelesaikan penelitiannya.

Ia bercerita bahwa pada saat setelah pengajuan judul skripsi ia mendapat kabar buruk dari pihak keluarga yang mengabarkan kematian sang ayah. Hal tersebut sempat membuat Mila berputus asa. Ujian lain datang kembali pada saat bimbingan terakhir (sidang komprehensif ) sebelum ACC pada pertengahan bulan Mei sampai awal bulan Juni.

Mila hampir setengah bulan jatuh sakit dan dirawat, dan seminggu setelahnya ia langsung berangkat ke Surabaya untuk menambah data penelitiannya dan langsung jadi hampir 1 bulan. Setelah itu ia segera melakukan sidang skripsi dan dapat mengikuti wisuda di bulan November, 2024.

Mila menyikapi kendala yang dialaminya sebagai mesin pacunya untuk terus berkembang. Ia mengaku semakin sabar dan tidak gampang menyerah dalam menyelesaikan perkuliahan.

“Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini selagi kita mau berusaha dan berdo’a, percaya atas (kun fayakun)-nya Allah dan do’a orang tua,” pungkasnya.

Reporter: C/Etsa, Kayla, Alya

Editor: Haqiqi Idral

baca juga

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0PengikutMengikuti
3,609PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

terkini