SEMARANG, LPMMISSI.COM – Tantangan debat terbuka dilayangkan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) kepada DEMA UIN Walisongo Semarang. Pasalnya, arah gerak yang dibangun DEMA-U kini semakin jauh dari idealisme mahasiswa.
Debat terbuka bertajuk “Menggugat Arah Gerak DEMA-U: Pragmatis, Politis dan Membebek pada Kekuasaan” diadakan di Landmark Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) hari ini, Jum’at (22/9).
Baca Juga:Pembacaan Barzanji, Wujud Kegembiraan Masyarakat Jawa Sambut Maulid Nabi
Polemik Plagiasi yang Kian Mengakar
Ketua Dema FSH, Rakan Syafiq, menilai, aksi-aksi yang dilakukan DEMA-U kebanyakan tidak menemukan hasil alias hanya mencari atensi media saja.
“Kami menilai, sejauh ini arah gerak mahasiswa yang dibangun DEMA-U semakin hari semakin jauh dari idealisme mahasiswa. Banyak gerakan aksi yang mereka lakukan tidak menemukan tuntutannya berhasil, hanya sekedar viral media,” ujarnya.
Ia menuturkan, DEMA-U bersedia berdebat apabila dilakukan satu arah yakni, antara DEMA-U dan DEMA FSH langsung.
“Penjelasan yang saya terima dari Menteri Akademik dan Riset, alasan DEMA-U tidak mau menerima pertanyaan dari audien karena takut pertanyaan yang mengulang-ngulang dari audiens,” sambungnya.
Baca Juga: Parkir Semrawut, Mahasiswa Terpaksa Cosplay Tukang Parkir
Rakan berharap, debat terbuka ini menghasilkan satu gerakan yang sama ketika mahasiswa menyikapi permasalahan yang terjadi.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Akademik dan Riset Dema-U, Yanwar Pratama, mengatakan, sistem yang dilakukan berupa debat terbuka.
“Karena ini sistemnya debat terbuka, bukan uji publik atau yg lainnya ya,” pungkasnya saat diwawancarai kru lpmmissi.com.
Reporter: Karina Rahma Dani
Editor: Ma’rifah Nugraha