SEMARANG, LPMMISI.COM– Pemilihan mahasiswa (Pemilwa) di Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) dinilai kurang kompetitif, karena banyaknya calon tunggal diajang pesta demokrasi tahunan ini.
Hanya di jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) yang memiliki dua kandidat untuk bertarung menjadi Ketua HMJ. Sedangkan empat jurusan lainnya di FDK hanya memiliki masing-masing satu calon kandidat saja. Bahkan calon Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) FDK pun hanya satu kandidat.
Salah satu mahasiswa Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI), Fara Tiara Haziz, menilai keberadaan calon tunggal kurang memberikan kesan tertantang kepada kandidat yang diajukan.
“Jadi dia itu bisa merasa misalnya itu aku tidak perlu kerja keras menjadi ketua. Karena, jika seperti itu sudah pasti terpilih karena tidak ada calon yang lain,” ujarnya saat dihubungi kru lpmmissi.com, Jumat (19/2).
Senada dengan Fara, mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Joan Aryansyah, sangat menyayangkan jika hanya ada satu calon yang akan maju pada Pemilwa kali ini.
“Saya rasa ini kurangnya kompetisi, beda jika pemilihan ada dua atau tiga kandidat,” jelasnya.
Baca juga : Dinilai Kurang Persiapan, Bawaswa Ingatkan KPM Sukseskan Pemilwa Online
Baca juga : KPM Pastikan Gelar Pemilwa 2021 Secara Online
Tidak bisa dipungkiri, pandemi covid-19 juga memberikan dampak pada pelaksanaan pemilwa 2021. Seperti yang dikatakan Calon tunggal Ketua Dema FDK, Elsa Inayatul Amalia, mengutarakan pemilwa kali ini mencerminkan kurangnya sikap kompetitif dikalangan mahasiswa.
“Cuma karena pandemi seperti saat ini jadi ya mungkin satu calon saja seperti itu. Mungkin seperti itu soalnya tidak tahu kenapa teman-teman tidak ada yang mencalonkan,” katanya.
Menanggapi persoalan tersebut, Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Mahasiswa Berkemajuan (PMB) mengatakan bahwa mahasiswa saat ini lebih apatis dalam ajang pesta demokrasi kampus.
“Kalau kita lihat sekarang partisipasi mahasiswa secara umum itu sangat rendah, terbukti dengan banyaknya calon tunggal. Karena mahasiswa tidak begitu minat berpolitik. Kalau kita lihat dari kebanyakan dari calon itu memang orang yang sudah berorganisasi,” ujarnya.
Baca juga : Ingin Besarkan Pesantren, Aida Sukses Jadi Wisudawan Magister Terbaik FDK
Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) FDK Partai Pembaruan Mahasiswa (PPM), Usman Efendi, menilai keberadaan calon tunggal bukanlah suatu masalah.
Selain itu, pihaknya menghimbau agar tidak langsung memberikan penilaian lain pada partai yang ada. Ia justru berharap di FDK pencalonan kader bisa dari semua partai.
“Untuk masalah yang ini menurut saya ya tidak masalah karena kita tidak bisa langsung menilai oh partai itu gini, organisasi A begitu dan sebagainya. Harapannya ya yang mencalonkan khususnya di FDK kalau bisa tidak hanya dua partai, namun semua ikut dalam pembelajaran perpolitikan,” terangnya.
Reporter: Muhammad Irfan Habibi
Editor: Sekarsari