SEMARANG,LPMMISSI.COM-Dema UIN Walisongo Semarang menggelar aksi peringatan dies natalis dengan tajuk ”53 Tahun UIN Walisongo Sudah Bisa Apa?”, di Landmark pertigaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Kamis (6/4).
Koordinator Lapangan, Fuad Dhuyah Ulhaq, mengatakan dies natalis ke-53 ini adalah momen yang tepat bagi mahasiswa untu menyuarakan segala problematika di setiap fakultasnya masing-masing.
”Melalui perjalanan panjang, teman-teman DEMA-U berkomunikasi dengan teman-teman DEMA-F untuk megkaji terkait apa saja yang menjadi problem di fakultas,” katanya.
Adapun 7 poin yang menjadi tuntutan dalam aksi tersebut:
1.Menuntut pihak kampus untuk memperbaiki seluruh sarana dan prasarana sesuai dengan apa yang telah dituntutkan.
2.Menuntut pihak kampus untuk mengevalusi dan memberi sanksi kepada tenaga pendidik yang tidak profesional dan mengajar di luar tupoksi keilmuannya.
3.Menuntut pihak kampus untuk mengusut tuntas segala bentuk komersialisasi pendidikan dan eksploitasi terhadap mahasiswa.
4.Menuntut keterbukaan informasi publik dan anggaran dari pihak kampus.
5.Menuntut pihak kampus untuk memperbaiki sistem akademikm
6.Menuntut pihak kampus untuk menghentikan segala bentuk intimidasi terhadap pers, psikologi mahasiswa, dan segala bentuk aktivitas-aktivitas gerakan intelektual mahasiswa.
7.Menuntut pihak kampus untuk tanggap dan peduli terhadap penangan kasus di lingkup intenal kampus.
Fuad menegaskan di usia ke-53 ini UIN Walisongo harus banyak berbenah.
”Kami menilai bahwa kampus UIN Walisongo harus banyak berbenah sesuai apa yang telah menjadi tuntutan dari seluruh fakultas dan universitas ,” ujarnya.
Reporter: Ma’rifah Nugraha
Editor: Haqqi Idral H. R