SEMARANG, LPMMISSI.COM – Pentaskan naskah karya Putu Fajar Arcana yang berjudul Pidato, Komunitas Seni Kampus (KSK) Wadas meraih juara tiga dalam perlombaan pementasan monolog pada Pekan Seni Mahasiswa Daerah (PEKSIMIDA) ke-XIV 2018, yang dipentaskan di gedung aula STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap, Minggu kemarin (05/08).
Naskah monolog tersebut bercerita tentang korban salah tangkap dalam peristiwa pemberontakan G 30 S PKI, terutama penduduk-penduduk desa pada masa itu.
Baca Juga: Merasa Terganggu, Staff Unnes Adu Mulut Dengan Peserta Aksi
Syukron Mubarok, menjadi narator dan memerankan dirinya sebagai pihak yang dirugikan atas kejadian tersebut, yakni korban salah tangkap.
“Saya berperan bukan sebagai bagian dari PKI tapi justru di cap sebagai PKI,” terang Syukron.
Panitia memberikan pilihan sebanyak sepuluh judul narasi agar peserta dapat memilih salah satu. Diantara sepuluh judul monolog yang ditentukan diantaranya ada Aeng/Alimin karya Putu Wijaya, Sphinx Triple X. Karya Beni Yohanes T. dll.
Baca Juga: Masa Aksi Gempa Bacakan Gugatan di Depan Rektorat UNNES
Naskah yang dipilih untuk dipentaskan Syukron adalah karya Putu Fajar Arcana dengan judul Pidato.
“Alasan dipilihnya naskah tersebut karena sudah pernah mementaskannya di perlombaan yang telah diadakan sebelumnya di Universitas PGRI Semarang (UPGRIS),” tambahnya.
Kebanyakan peserta lomba monolog yang ikut serta berasal dari daerah Semarang. Juara perlombaan pada peringkat pertama diraih oleh Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, kemudian disusul juara kedua oleh Universitas Wahid Hasyim (UNWAHAS) Semarang, dan diraihnya juara tiga oleh KSK Wadas mewakili UIN Walisongo Semarang menjadi suatu prestasi yang patut dibanggakan.
Reporter: Sekarsari (MG 17)
Editor: Naela Mala Hima Ulya