SEMARANG,LPMMISSI.COM- Topeng Ireng Kaya Rimba, adalah salah satu jenis kesenian tari yang ada di kota Semarang yang banyak digrandungi anak muda. Grup seni tari ini berasal dari Desa Banyu Kuning, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang.
Kesenian topeng Ireng berkembang di Kabupaten Semarang dengan ciri khasnya yang terletak pada kekuatan dan kelincahan gerakan kaki.
Sebanyak 12 penari topeng Ireng yang didominasi anak muda tampak mengenakan atribut yang menarik. Mahkota berbulu menghiasi kepala dengan bunyi gelang lonceng yang bersumber dari hentakan kedua kaki penari.
Grup tari Topeng Ireng tampil dengan apik pada acara Gebyuran Bustaman, Minggu (3/3), di Jl. MT. Haryono, Purwodinatan, kota Semarang. Ratusan warga dan pengunjung Kampung Bustaman antusias memperhatikan pertunjukan Tari topeng Ireng.
Pamong budaya Bramandya, Agus Saputra, menjelaskan, mulanya masyarakat telah memiliki keseniannya sendiri berupa tarian Jaran Kepang. Namun, Tari Jaran Kepang berkembang dan membentuk kesenian lain berupa tari Topeng Ireng yang telah berkembang sejak tahun 2000.
“Masyarakat memiliki kesenian Jaran Kepang, sebagai pengembang mereka membentuk kesenian lain di tahun 2000,” ujarnya.
Baca Juga:Gebyuran Bustaman, Tradisi Basah-Basahan Sambut Bulan Ramadan
Ia juga menambahkan, penikmat kesenian tari Topeng Ireng didominasi oleh anak muda. Senada dengan hal itu, ia berharap akan lebih baik jika banyak masyarakat mampu mengapresiasi kesenian ini.
“Malah banyak dari anak muda yang menyukai, harapan saya agar masyarakat dapat mengapresiasi kesenian ini,” ujarnya.
Agus menjelaskan, bahwa kesenian Tari Topeng Ireng bukan asli dari Desa Banyu Kuning, melainkan kesenian kubro yang berkembang sejak penjajahan Belanda. Namun menurutnya, kesenian rakyat tidak bisa dibatasi oleh batas administratif.
Pengunjung kampung Bustaman, Rohmat, menjelaskan, ia mengagumi tampilan kesenian Tari Topeng Ireng, pasalnya tari ini mempunyai gerakan kaki yang lincah dan mirip seperti Jaran Kepang.
“Seni tarinya bagus, gerakan kakinya lincah hampir mirip kaya jaran kepang,” ujarnya.
Reporter: Abdul Fatah dan Haqqi Idral
Editor: Karina Rahma Dani