SEMARANG, LPMMISSI.COM– “Hidup adalah siklus belajar dan siklus belajar tidak akan pernah berhenti selama kita masih hidup.”
Begitulah penuturan motto hidup Eka Purwati gadis berkacamata kelahiran Tegal, saat di wawancarai kru LPM Missi. Kamis, (14/04).
Sambil duduk di Taman FDK di bawah teriknya matahari Eka bercerita bahwa kini ia sedang mempersiapkan skripsi, dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selain itu, ia juga sedang menjalani berbagai aktivitas seperti mengikuti berbagai lomba, internship, organisasi luar kampus, dan mengerjakan beberapa projek mandiri.
Gadis yang akrab disapa Eka ini sudah tertarik dengan dunia literasi saat masih duduk di bangku Madrasah Aliyah (MA). Ia bercerita bahwa dulu sering mengikuti lomba kepenulisan dan lomba Karya Tulis Ilmiah, bahkan sudah menerbitkan 2 buku saat masih kelas 2 MA, dan kini ia sudah memiliki 4 buku hasil karyanya sendiri. Buku pertamanya berupa Novel berjudul Assalamu’alaikum Rindu dengan genre romance islamic, dan buku keduanya adalaj Buku Kumpulan Kata Mutiara dan Motivasi.
Mahasiswi yang hobbi membaca ini memiliki segudang prestasi baik tingkat nasional hingga internasional, diantaranya sebagai Juara 2 Sayembara Menulis Esai Konferensi Tingkat Internasional Santri Mendunia pada Tahun 2021, Delegasi International Youth Leader di Malaysia pada Tahun 2022, Peraih Medali Perunggu Olimpiade Cabang Biologi Tingkat Guru MA dan Mahasiswa Nasional pada Event Islamic Science Olimpiad (ISO) pada Tahun 2022, Juara 2 Lomba Esai Tingkat Mahasiswa Nasional pada Event FOSIA Youth Competition oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Walisongo Semarang pada Tahun 2022, dan penerima Penghargaan Rektor Kategori Mahasiswa Berprestasi UIN Walisongo Semarang pada Tahun 2019 sampai sekarang dan masih banyak lagi.
Sambil sesekali bercanda Eka mengatakan jika pengharaan yang sudah ia dapat tidak membuatnya mudah puas dan berhenti untuk terus berprestasi. Ia terus berupaya mengembangkan potensi yang di miliki. Baginya selama ia masih muda, harus mengambil peluang untuk tetap berkembang.
Disamping kesibukannya sebagai mahasiswi, Eka juga sedang merintis sebuah startup digital edukasi dan pengembangan diri untuk generasi muda di Indonesia, yang diberi nama progresif.id . Sebagai founder ia menceritakan kegiatan dari progesif.id berupa mentoring ekskutif dan pengembangan diri/skill seperti latihan kepenulisan esay Karya Tulis Ilmiah, Jurnalistik, Public Speaking, dan masih banyak lagi.
Tak Suka Menunda Pekerjaan
Aktif mengikuti berbagai lomba dan kegiatan akademiknya. Eka tidak menjadikan kesibukannya sebagai beban. ” Karen saya tidak suka menunda pekerjaan, maka dalam membagi waktu antara kuliah dan kesibukan lainnya, saya mengaturnya berdasarkan skala prioritas,” katanya.
Menurutnya ketika kita sudah mengetahui skala prioritas yang jelas, kita menjadi tahu akan melakukan apa saja kedepannya. Menurutnya kita akan menjadi produtif kalau ingat waktu dan juga umur.
Dan sebagai penutup, gadis berkacamata ini menyarankan para generasi muda untuk mengikuti event atau lomba yang ada, hal tersebut untuk mengasah skill yang di miliki. Kita tidak perlu memperdulikan soal menang dan kalah, karena hal itu termasuk proses.
” Jangan sampai ketika sudah lulus kuliah nanti tidak memiliki soft skill dan hard skill. Karena ketika terjun di dunia kerja yang di butuhkan adalah soft skill dan hard skill bukan hanya IPK,” pungkasnya.
Reporter: Sukma Putri Rahayu
Editor: Mukhlis