SEMARANG, LPMMISSI.COM- Ruang Aman UIN Walisongo mengeluarkan pernyataan dugaan kasus pelecehan seksual oleh tenaga pendidik di lingkungan kampus, Jumat (1/7).
Pada akun Instagram @ruangaman.walisongo terdapat unggahan poster dengan kalimat “Selamat datang mahasiswa baru UIN Walisongo Semarang. Hati-hati banyak dosen cabul.”
Saat dihubungi kru LPM MISSI, Ruang Aman UIN Walisongo mengatakan gerakan ini terbentuk dari keresahan mahasiswa terhadap isu dugaan kekerasan seksual yang berada di lingkungan kampus.
“Kegelisahan ini berawal dari kawan-kawan yang mendapat laporan kasus pelecehan seksual dan kegelisahan ini tidak kunjung selesai karena minim perhatian baik oleh ormawa maupun birokrasi,” katanya.
Selain itu, Ruang Aman UIN Walisongo juga mengklaim pihaknya memiliki data terkait korban pelecehan seksual yang terjadi di kampus. Namun, data tersebut dirahasiakan untuk menjaga keamanan korban.
“Kami berkomitmen kepada para korban bahwa identitas mereka aman di tangan kami,” jelasnya.
Ruang Aman UIN Walisongo menyatakan sedang menyiapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) pelaporan korban pelecehan seksual di kampus dan akan dirilis dalam waktu dekat.
Selanjutnya, Ruang Aman UIN Walisongo menyampaikan tujuan dibentuknya gerakan Ruang Aman UIN Walisongo agar pelaku pelecehan seksual dapat diberikan sanksi dan berharap para civitas akademika memiliki kesadaran atas isu-isu kekerasan seksual.
“Target kami adalah pemberian sanksi kepada para pelaku secara tegas, dan kami berharap kepada civitas akademika dapat menumbuhkan kesadaran atas kasus kekerasan seksual,” pungkasnya.
Ruang Aman UIN Walisongo mengajak untuk menjadikan pelaku pelecehan dan kekerasan seksual menjadi musuh bersama.
Reporter: Nur Laela Khoerunnisa
Editor: Muhammad Irfan Habibi
