Buy now

26 C
Semarang
Senin, November 25, 2024
spot_img

Cara Unik Kritik Pemerintah: Dema Fisip UIN Walisongo Perdana Adakan National Stand Up Comedy Competition

Peserta stand up comedy tengah menyampaikan satirnya kepada penonton (foto: lpmmissi)
Peserta stand up comedy tengah menyampaikan satirnya kepada penonton (foto: lpmmissi)

LPMMISSI.COM, SEMARANG-Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) UIN Walisongo mengadakan kegiatan lomba stand up komedi tingkat nasional, pada Kamis (16/05).

Kegiatan yang bertema “Mahasiswa Kritik Pemerintah” tersebut bertempat di lantai 4 gedung Perpustakaan UIN Walisongo Semarang. Babak grand final kali ini menyisakan 8 dari 25 peserta yang lolos dari babak penyisihan, karena sebelumnya sudah diselenggarakan dari tanggal 8 April-7 Mei 2024 secara daring.

Ketua Panitia, Rintio Darma mengatakan bahwa tujuan diadakannya kegiatan ini karena banyak mahasiswa yang enggan mengkritik pemerintah karena takut ditangkap setelah adanya kasus aktivis di Karimunjawa. Ia menambahkan, bahwa stand up comedy merupakan alternatif kritik pemerintah yang unik, karena mampu menghibur audiens.

Baca juga:Film “Kung Fu Panda 4”, Religi yang dibalut Aksi Komedi

“Stand up comedy merupakan cara unik mengkritik pemerintah, karena di dalamnya juga ada hal lucu yang disampaikan,” ujarnya.

Maka dari itu banyak dari mahasiswa FISIP yang tertarik dengan stand up comedy sehingga dari Kementrian Sosial Politik (Sospol) berinisiatif untuk pertama kalinya mengadakan ajang kompetisi tingkat nasional tersebut.

Salah seorang peserta stand up, Ganda menyampaikan alasannya turut berpartisipasi dalam ajang satir pemerintah tersebut.

“Selain cari pengalaman, saya tertarik dengan hadiahnya dan yang paling penting yaitu ingin melatih kritik

,” jelasnya ketika diwawancarai oleh kru Lpm Missi.

Selain itu, mahasiswa asal Unnes tersebut menyampaikan, bahwa ia memang sudah berminat stand up comedy sejak SMA hingga kemudian ia mengikuti komunitasnya juga.

“Berawal ketika SMA saya menyukai stand up comedy, sekarang saya bergabung di 2 komunitas. Pertama komunitas stand up comedy Semarang dan yang kedua komunitas stand up comedy Grobogan.” tutur Ganda.

Kompetisi Stand Up Komedi tersebut selain dengan tema awal tentang kritik pemerintah nasional pada babak penyisihan, juga menghadirkan tema kritik pemerintah Jawa Tengah pada babak grand final.

“Jadi materinya lebih dispesifikan lagi untuk nantinya dapat diadvokasikan oleh kementrian sospol dema Fisip. Bahkan kami juga sempat mengundang beberapa instansi pemerintah namun tidak ada yang hadir,” pungkas Rintio.

Tentunya kegiatan ini juga menghadirkan dewan juri yang kompeten.

“Selain sebagai komika, ada mas Ilham yang aktif di kumparapadis dan juga ada mas Johan yang sering membawakan materi politik di stand up indo kendal,” ucap Rintio menambahkan.

Rintio juga memberikan klarifikasi atas beberapa kendala yang terjadi ketika mempersiapkan acara. Seperti proyektor yang mati dan tidak adanya Mc non formal, yang membuat kegiatan molor sampai setengah jam. Namun pihaknya optimis bisa mensukseskan kegiatan tersebut hingga akhir acara.

Ia juga berharap agar di kepenggurusan ke depannya akan ada lagi kegiatan serupa, yakni kritik pemerintah dengan cara yang unik semacam stand up comedy.

Reporter : Faris dan Malika

Editor : Haqqi Idral

baca juga

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

[td_block_social_counter twitter="tagdivofficial" youtube="tagdiv" style="style8 td-social-boxed td-social-font-icons" tdc_css="eyJhbGwiOnsibWFyZ2luLWJvdHRvbSI6IjM4IiwiZGlzcGxheSI6IiJ9LCJwb3J0cmFpdCI6eyJtYXJnaW4tYm90dG9tIjoiMzAiLCJkaXNwbGF5IjoiIn0sInBvcnRyYWl0X21heF93aWR0aCI6MTAxOCwicG9ydHJhaXRfbWluX3dpZHRoIjo3Njh9" custom_title="Stay Connected" block_template_id="td_block_template_8" f_header_font_family="712" f_header_font_transform="uppercase" f_header_font_weight="500" f_header_font_size="17" border_color="#dd3333" instagram="https://www.instagram.com/lpm_missi/?hl=en"]

terkini