SEMARANG,LPMMISSI.COM- Beberapa mahasiswa UIN Walisongo Semarang mengeluhkan tidak beroperasinya fasilitas book drop atau pengembalian mandiri di perpustakaan pusat UIN Walisongo Semarang.
Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Chikam Akbar, mengaku pernah hendak menggunakan fasilitas tersebut, namun terkendala dengan kondisinya yang rusak.
“Saat semester 3 mau memakai itu, tetapi malah rusak,” ucapnya pada Selasa (21/11).
Hal itu menjadikan salah satu alasannya malas ke perpustakaan. Pasalnya, ketika ia ingin mengembalikan buku harus pergi ke bagian pengembalian buku di lantai 2.
Senada dengan Chikam, Neng Aneu, mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam pun merasa terbantu dengan adanya book drop karena tak perlu naik ke lantai 2.
Baca Juga:Sejarawan: Ratu Kalinyamat Tokoh Historis Bukan Fiktif
Sebagai salah satu bentuk pelayanan prima, ia berharap agar pihak perpustakaan bisa segera memperbaikinya.
“Harapanku pihak perpustakaan bisa gerak cepat memperbaikinya dan tidak dibiarkan gitu aja. Karena dengan adanya book drop itu menjadi bentuk pelayanan prima yang baik dari perpus,” katanya.
Menanggapi keluhan soal tidak beroperasinya book drop perpustakaan pusat UIN Walisongo, koordinator bagian sirkulasi, Ana Afida, mengatakan kerusakan book drop sudah ditangani dengan melaporkan kepada bagian penyedia barang.
“Sudah dicek sama mereka tapi malah rusak dan itu memang kelemahannya,” katanya saat diwawancarai kru lpmmissi.com.
Book drop termasuk sistem RFID ( Radio Frequenscy Identificaion ) perpustakaan. Tujuannya untuk memudahkan mahasiswa mengembalikan buku tanpa harus ke lantai 2 perpustakaan.
Baca Juga: Jadi Driver Ojol Tidak Halangi Deryl Ardica Raih Predikat Wisudawan Terbaik BPI
Ana mengatakan kerusakan book drop bisa dari berbagai faktor. Seperti perangkat dari book drop sendiri, desain gedung yang tidak tahan cuaca, atau penggunaan keseharian oleh para mahasiswa.
“Informasi yang saya dapat kerusakan di perangkat. Harus ada yang diganti dan itu harganya mahal. Sampai saat ini kita masih menunggu,” ucapnya.
Ia belum bisa memastikan kapan book drop bisa digunakan lagi oleh para mahasiswa, sebab bergantung pada kedatangan barang.
“Tergantung alatnya datang. Kalau barangnya datang pun kita tidak bisa langsung pakai. Mungkin ada perbaikan-perbaikan nantinya,” lanjutnya.
Ia menyayangkan book drop yang saat ini masih kondisi rusak karena itu sangat membantu mahasiswa. Sedangkan selama rentang waktu 2021-2022, book drop masih bisa berfungsi.
“Sementara harus ke petugas jika mau mengembalikan buku ke perpustakaan,” pungkasnya.
Reporter: Karina Rahma Dani & Indah Wulan
Editor: Lina Hanifati