Buy now

27 C
Semarang
Senin, November 25, 2024
spot_img

17 Tahun Aksi Kamisan: Pelanggaran HAM Masih Subur

Aksi Kamisan Semarang yang digelar di depan Gedung Gubernuran Jawa Tengah (foto:lpmmissi.com/Bagus)
Aksi Kamisan Semarang yang digelar di depan Gedung Gubernuran Jawa Tengah (foto:lpmmissi.com/Bagus)

SEMARANG, LPMMISSI.COM- Aksi Kamisan Semarang bersama beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mengadakan aksi di depan Gedung Gubernuran, Jawa Tengah, pada Kamis (18/1). Aksi kamisan ini bertepatan dengan 17 Tahun sejak pertama kali diadakannya aksi kamisan.

Aksi yang mengambil tema “Pelanggaran HAM Terus Subur, Demokrasi Hancur Lebur” ini dimulai pada jam 16.00 WIB. Beberapa aparat keamanan dikerahkan untuk menjaga kekondusifan aksi.

Para peserta aksi mengenakan dresscode hitam dan membawa payung hitam sebagai bentuk simbolis sikap keteguhan.

Baca Juga: 3 Hal Menjadi Perempuan Pembangun Peradaban

Aksi kamisan ini diramaikan dengan panggung bebas berupa orasi, musik, dan puisi oleh beberapa peserta aksi.

Koordinator Lapangan, Adetya Pramandira, mengatakan, pelanggaran HAM masih saja terjadi di Indonesia. Yakni berupa pembungkaman, kriminalisasi, dan perampasan hak bernegara.

“Pelanggaran HAM selalu terjadi. Kami berdiri bersuara di berbagai tempat setiap kamis untuk menyuarakan HAM,” ucapnya.

Ia menyayangkan situasi demokrasi di Indonesia yang selalu saja melupakan isu pelanggaran HAM masa lalu. Aksi kamisan sudah digelar hingga 17 Tahun lamanya, namun kasus pelanggaran HAM masa lalu seakan tak digubris oleh pemerintah.

Baca Juga :Film Nowhere: Ketika Memilih Bertahan dan Tak Menyerah

Di gerbang Gubernuran terpasang foto para calon presiden disertai tulisan “Pemilu Ngapusi”. Dira juga menyerukan kepada massa aksi agar golput dalam pemilu kali ini.

“Golput itu tidak apa. Mau sampai kapan kita memilih, kalo yang jadi bukan pemimpin yang baik,” katanya.

Salah satu peserta aksi, Ibrahim, berharap dengan diadakannya aksi ini bisa menjadi momentum pengingat bahwa Indonesia mempunyai sejarah HAM yang kelam.

“Semoga pemerintah kembali menyelesaikan pelanggaran HAM masa lalu,” tuturnya.

Reporter: Bagus Satria dan Haqqi Idral

Editor: Indah Wulan

baca juga

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

[td_block_social_counter twitter="tagdivofficial" youtube="tagdiv" style="style8 td-social-boxed td-social-font-icons" tdc_css="eyJhbGwiOnsibWFyZ2luLWJvdHRvbSI6IjM4IiwiZGlzcGxheSI6IiJ9LCJwb3J0cmFpdCI6eyJtYXJnaW4tYm90dG9tIjoiMzAiLCJkaXNwbGF5IjoiIn0sInBvcnRyYWl0X21heF93aWR0aCI6MTAxOCwicG9ydHJhaXRfbWluX3dpZHRoIjo3Njh9" custom_title="Stay Connected" block_template_id="td_block_template_8" f_header_font_family="712" f_header_font_transform="uppercase" f_header_font_weight="500" f_header_font_size="17" border_color="#dd3333" instagram="https://www.instagram.com/lpm_missi/?hl=en"]

terkini