Tarian ini dibawakan oleh 15 mahasiswi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiah (PGMI) mata kuliah Seni Budaya yang dibina oleh Dosen Seni Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Abdullah Ibnu Thalhah.
Baca Juga: Fasilitas di Labda Rusak, Acara Kurang Efektif
Tari Likok Pulo sendiri dipilih karena tarian ini memiliki arti filosofis yang cukup dalam mencakup khazanah Islam di Nusantara.
“Tari Likok Pulo kita tampilkan sebagai bentuk apresiasi terhadap khazanah seni Islam Nusantara yang kaya dan dinamis,” ungkap Abdullah yang merupakan satu-satunya Dosen Seni di UIN seluruh Indonesia.
Dalam mempersiapkan persembahan tarian, Abdullah mendatangkan Umul Aiman dan asistennya langsung dari Aceh untuk melatih mahasiswanya menampilkan tarian Likok Pulo.
Tarian itu sendiri dimainkan dengan posisi duduk bersimpuh, berbanjar bahu membahu. Asal usul tari likok pulo dari artinya, Likok artinya gerak tari sedang Pulo artinya Pulau, sesuai dengan nama tariannya yang berasal dari Pulo Aceh (Pulau Aceh) yaitu sebuah pulau kecil yang terletak di ujung sebelah Utara Pulau Sumatera yang dinamakan juga pulau Breuh atau Pulau Beras.
Sedangkan gerak tari hanya memfungsikan anggota tubuh bagian atas, badan, tangan dan kepala. Gerakan tari pada prinsipnya ialah keterampilan, keseragaman, kesetaraan dengan sama-sama menggerakkan tangan ke depan, ke samping kiri atau kanan, ke atas dan melingkar dari depan ke belakang. Tariannya bermula dengan tempo yang lambat hingga semakin cepat.
Reporter : Muh. Khabib Zamzami
Editor : M. Febri Ubaidillah