Connect with us

    Berita

    Polisi Tuding Makar Aksi Penolakan Omnibus Law

    Published

    on

    demo
    Foto: Sumber Lpmmissi.com/ Sakti Chiyarul Umam

    SEMARANG, LPMMISSI.COM- Ratusan Aksi Aliansi Gerakan Rakyat Menggugat (Geram) Jawa Tengah yang terdiri dari kaum buruh, mahasiswa dan masyarakat sipil ditunding makar oleh oknum polisi.

    Hal itu didasari karena ada mahasiswa Papua yang berorasi mengenai persoalan dan isu Papua merdeka.

    Koordinator Aksi Karmanto, menepis anggapan tersebut. Menurutnya apa yang disampaikan merupakan kebebasan berpendapat dan tidak mencerminkan sikap separatis maupun makar.

    “Saya tepis tuduhan tersebut, menurut saya tidak ada tanda-tanda sparatis,” jelasnya saat ditemui di depan kantor Gubernur Jawa Tengah, Jumat (14/8).

    Baca juga: Sita Gedung DPRD Jateng, Masa Aksi Tolak Omnibus Law Gelar Sidang Rakyat

    Dirinya bersikukuh untuk terus mendukung bahwa aksi tersebut tidak ditunggangi tindakan makar. Karena sebelum aksi ia telah memberitahu isu apa saja yang akan diangkat.

    “Jadi entah dari Papua, Jawa, Kalimantan atau berasal dari daerah manapun asalnya, dia merupakan warga Indonesia dan mempunyai hak untuk menyampaikan pendapatnya,” ucapnya.

    Ia heran saat aksi yang dipimpinnya, terdapat provokasi dari aparat kepolisian yang tidak mencerminkan undang-undang yang ada di Indonesia.

    “Memang tadi ada sedikit provokasi yang tidak mencerminkan demokrasi,” ujarnya.

    Baca juga: Kampus dituntut Bebas dari Kekerasan Seksual

    Sementara itu, Kasat Intelkam Polrestabes Kota Semarang AKBP Guki Ginting Karmanto, menyebut masa aksi yang tergabung dalam Geram telah ditunggangi oleh separatis.

    Ia menjelaskan dalam pemberitahuan aksi tersebut tidak ada tema terkait papua. Namun yang diorasikan soal Papua merdeka.

    Sebenarnya ia mau meminta konfirmasi terkait orasi yang disampaikan oleh mahasiswa Papua karena kurang dengar apa yang disampaikan dalam orasi tersebut.

    Baca juga: Konsep PBAK 2020 Masih Menunggu Protokol Pemkot Semarang

    “Saya kurang jelas ya dengarnya, ada tidak tadi yang mengatakan menentukan nasib sendiri, teriak merdeka. Apa maksudnya itu,” katanya.

    Aksi Geram yang memperjuangkan pembatalan Omnibus Law, Isu pendidikan, RUU PKS dan isu-isu sensitif lainnya berlangsung lancar dan sempat terjadi saling dorong antara polisi dengan masa aksi terkait orasi isu Papua.

    Reporter: Fitroh Nurikhsan
    Editor: Moch Hafidz

    Continue Reading
    Click to comment

    Leave a Reply

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *