Buy now

31 C
Semarang
Jumat, April 19, 2024
spot_img

Polisi Tuding Makar Aksi Penolakan Omnibus Law

Foto: Sumber Lpmmissi.com/ Sakti Chiyarul Umam

SEMARANG, LPMMISSI.COM- Ratusan Aksi Aliansi Gerakan Rakyat Menggugat (Geram) Jawa Tengah yang terdiri dari kaum buruh, mahasiswa dan masyarakat sipil ditunding makar oleh oknum polisi.

Hal itu didasari karena ada mahasiswa Papua yang berorasi mengenai persoalan dan isu Papua merdeka.

Koordinator Aksi Karmanto, menepis anggapan tersebut. Menurutnya apa yang disampaikan merupakan kebebasan berpendapat dan tidak mencerminkan sikap separatis maupun makar.

“Saya tepis tuduhan tersebut, menurut saya tidak ada tanda-tanda sparatis,” jelasnya saat ditemui di depan kantor Gubernur Jawa Tengah, Jumat (14/8).

Baca juga: Sita Gedung DPRD Jateng, Masa Aksi Tolak Omnibus Law Gelar Sidang Rakyat

Dirinya bersikukuh untuk terus mendukung bahwa aksi tersebut tidak ditunggangi tindakan makar. Karena sebelum aksi ia telah memberitahu isu apa saja yang akan diangkat.

“Jadi entah dari Papua, Jawa, Kalimantan atau berasal dari daerah manapun asalnya, dia merupakan warga Indonesia dan mempunyai hak untuk menyampaikan pendapatnya,” ucapnya.

Ia heran saat aksi yang dipimpinnya, terdapat provokasi dari aparat kepolisian yang tidak mencerminkan undang-undang yang ada di Indonesia.

“Memang tadi ada sedikit provokasi yang tidak mencerminkan demokrasi,” ujarnya.

Baca juga: Kampus dituntut Bebas dari Kekerasan Seksual

Sementara itu, Kasat Intelkam Polrestabes Kota Semarang AKBP Guki Ginting Karmanto, menyebut masa aksi yang tergabung dalam Geram telah ditunggangi oleh separatis.

Ia menjelaskan dalam pemberitahuan aksi tersebut tidak ada tema terkait papua. Namun yang diorasikan soal Papua merdeka.

Sebenarnya ia mau meminta konfirmasi terkait orasi yang disampaikan oleh mahasiswa Papua karena kurang dengar apa yang disampaikan dalam orasi tersebut.

Baca juga: Konsep PBAK 2020 Masih Menunggu Protokol Pemkot Semarang

“Saya kurang jelas ya dengarnya, ada tidak tadi yang mengatakan menentukan nasib sendiri, teriak merdeka. Apa maksudnya itu,” katanya.

Aksi Geram yang memperjuangkan pembatalan Omnibus Law, Isu pendidikan, RUU PKS dan isu-isu sensitif lainnya berlangsung lancar dan sempat terjadi saling dorong antara polisi dengan masa aksi terkait orasi isu Papua.

Reporter: Fitroh Nurikhsan
Editor: Moch Hafidz

baca juga

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0PengikutMengikuti
3,609PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

terkini