Test of English as a Foreign Language (TOEFL) dan Ikhtibar Mi’yar al-Kafaah fii al-Lughoh al-Arabiyah (IMKA) masih menjadi isu terhangat di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang beberapa bulan terakhir. Dengan dikeluarkannya Surat Keputusan (SK) Rektor terbaru yang menyebutkan tes TOEFL dan IMKA bisa diambil oleh mahasiswa mulai dari semester satu. Kebijakan ini mulai diberlakukan pada tahun 2017. Tujuan dari SK Rektor tersebut adalah untuk mengurangi angka antrean pendaftaran tes TOEFL dan IMKA bagi mahasiswa semester akhir yang menumpuk.
Namun, kebijakan tersebut justru bertolak belakang dengan tujuan awal. Kebijakan rektor tidak ditambahkan dengan kuota penambahan kelas menyebabkan mahasiswa semester akhir tidak kebagian kursi. Tes TOEFL dan IMKA juga merupakan salah satu penghambat kelulusan mahasiswa, sebab latar belakang mahasiswa yang tidak semuanya memiliki basic bahasa, baik bahasa Arab maupun bahasa Inggris, sehingga mayoritas mahasiswa harus mengulang mengikuti tes untuk bisa lulus. Hal ini juga menyebabkan antrean tes bertambah panjang.
Baca Juga : Antrean Panjang, PPB UIN Walisongo Rencanakan Tes TOEFL Serentak
Sebelum kebijakan rektor tersebut turun, pengambilan tes TOEFL dan IMKA harus dengan syarat menyelesaikan mata kuliah bahasa Arab serta bahasa Inggris I dan II atau minimal setelah menyelesaikan semester 2-3. Namun, Kepala Pusat Pengembangan Bahasa (PPB) Muhammad Syaifullah menjelaskan setelah masa kepengurusan beliau mengubah mekanisme tersebut, dengan melibatkan Wakil Dekan (WD) I dan II. Dengan perubahan mekanisme tersebut, tetap saja tidak ada mahasiswa semester 2-3 yang mendaftar tes.
Panjangnya antrean mahasiswa yang hendak mengambil tes TOEFL dan IMKA dibuktikan dengan pasca pergantian semester yang baru berjalan satu bulan, kuota tes sudah penuh sampai bulan September 2018, padahal tes dilakukan dengan dua sesi yaitu pagi dan siang setiap hari (senin-jum’at) dan di dua kelas dengan kuota 60 kursi pada masing-masing kelas. Namun tetap saja belum mencukupi dari jumlah mahasiswa yang hendak mendaftar. Alhasil, mahasiswa yang belum mendapat kesempatan harus menunggu sampai semester ganjil 2018/2019 untuk mendaftar dan mengikuti tes.
Selain itu, kuota pendaftaran yang selalu penuh hanya terjadi ketika masa pendaftaran. Sedangkan saat ujian berlangsung banyak kursi yang kosong, dengan alasan tertentu mahasiswa tidak dapat mengikuti tes sesuai waktu yang sudah dijadwalkan. Dari keterangan Syaifullah sekitar 6-8 kursi mahasiswa kosong setiap harinya. Apabila hendak lobi tidak bisa dengan mendatangi pihak PPB, dan meminta diganti dengan tanggal sesuai kemauan mahasiswa sebab pendaftaran tes sudah masuk sistem komputer, apabila hendak melakukan pengunduran waktu, hendaknya dilakukan secara prosedural maksimal 7 hari sebelum cetak kartu peserta.
Untuk mengatasi panjangnya antrean mahasiswa, pihak PPB memperbolehkan mahasiswa mengikuti tes TOEFL jalur Institusional Testing Program (ITP) di luar kampus (Baca selengkapnya di Lpmmissi.com). Selain itu PPB juga berencana mengadakan kelas besar, yaitu tes secara serentak dan bersamaan dalam satu ruangan yang pesertanya diprioritaskan untuk mahasiswa semester akhir. Dengan persyaratan kompre atau munaqosah yang sudah selesai kecuali TOEFL IMKA dan mendapat surat disposisi dari pembimbing. Rencana PPB ini masih menunggu respon dari Wakil Dekan (WD) I bidang akademik, kelembagaan dari masing-masing fakultas, Wakil Rektor (WR) I bidang akademik, dan pengembangan kelembagaan. Agar mahasiswa semester akhir yang masih mengantri tes, bisa dipercepat dan dapat wisuda tepat waktu.
Apabila rencana PPB tersebut diterima oleh WD I dan WR I, diharapkan dapat mengurangi antrean tes TOEFL dan IMKA di UIN Walisongo Semarang. Tinggal bagaimana mahasiswa menentukan sikapnya untuk mengambil tes pada semester berapa dengan melihat kemampuan yang dimiliki. Jika merasa mampu dan yakin tes akan lulus tidak masalah apabila mahasiswa menunggu semester tua untuk mendaftar TOEFL dan IMKA. Namun, apabila mahasiswa menyadari bahwa kemampuan yang dimiliki kurang maka siapkanlah bekal dan mental dari sekarang, jangan menunda sampai semester tua.
Penulis : Hijriyanti Nur Afni
👍👍
👍👍
bagaiman pendapatnya kakak