SEMARANG, LPMMISSI.COM – Atlet orasi beregu putra Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) mengkolaborasikan orasi dan treatikal dalam aksinya pada orsenik 2018.
Salah satu penonton Fauzi mengatakan kolaborasi antara orasi dan treatikal memang dibutuhkan dalam setiap cabang olahraga khususnya dalam cabang Orsenik Orasi Aksi. Kreatifitas akan menjadi tolak ukur kemampuan dari Atlet yang dinilai ampuh dalam membius penonton.
Baca Juga: Terik Matahari, Tak Surutkan Semangat Atlet Orasi
“Mereka memerankan sebuah treatikal unik yang membuat penonton merasa terbius dan masuk dalam keadaan yang diciptakan. Menggunakan atribut merah putihh ditangan dan dipipi menambah pesan moral dalam penampilan, ditambah dengan penghayatan mimik wajah menambah nilai dalam pementasan,” kata Fauzi.
Fauzi menambahkan rasa kagumnya kepada mahasiswa FDK bisa berorasi dan memainkan treatikal yang membuat ekspetasinya melambung tinggi dan hal itu diluar bayangan.
“Semangat atlet khususnya untuk orator patut diapresiasi luar biasa karena bisa menguasai dan memadukan keduanya lewat treatikal dan disajikan guna menciptakan kesan dalam lingkup kepedulian,” tambahnya saat ditemui kru LPMMISSI.COM.
Baca Juga: Tampil Mengagumkan, FDK Perlu Belajar Isi Materi dari FSH
Berbeda halnya dengan penanggung jawab (PJ) dari atlet orasi FDK 2018, Bima Putra Angga mengaku persiapan pembuatan treatikal hanya 2 hari.
“Treatikal dibuat hanya untuk menyesuaikan tema yang dipilih, dengan tujuan untuk mendalami dan menjiwai karakter, treatikal ini juga mengandung pesan moral sehingga penyampaianya dapat maksimal,” pungkasnya.
Reporter: Nabila Ni’matul Laeli
Editor: Ika Ayu R