SEMARANG, LPMMISSI.COM – Kinerja Komisi Pemilihan Mahasiswa (KPM), selalu dipertanyakan di setiap ajang tahunan Pemilihan Mahasiswa (Pemilwa), salah satunya karena minim sosialisasi.
Pasalnya, tak hanya mahasiswa yang merasakan hal tersebut. Namun beberapa partai mahasiswa pun menilai ada yang tidak beres dengan kinerja KPM.
Minimnya sosialisasi pemilwa dirasakan oleh mahasiswa Jurusan Gizi, Rindawati. Ia menjelaskan hanya mendapat pesan siaran dari calon kandidat, akan tetapi ia tidak paham betul mengenai alur pemilihan dan pencoblosan.
“Saya hanya dapat pesan siaran saja seperti paslon 1 siapa, paslon 2 siapa gitu. Tapi detail proses pencoblosannya bagaimana belum pernah dijelaskan jadi kurang paham juga,” jelasnya saat dihubungi kru lpmmissi.com, Jumat (19/2)
Baca Juga : Terhalang Regulasi, Dua Partai Mahasiswa Terpaksa Usung Satu Kandidat
Selain itu, mahasiswa Jurusan Manajemen, Unafa yang juga sebagai anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Manajemen mengaku tidak mengetahui secara detail terkait proses pemilwa.
“Saya sendiri memang tidak begitu mengikuti perpolitikan kampus, tetapi saya rasa sosialisasinya juga kurang. Lebih kayak tiba-tiba disuruh nyoblos aja gitu,” ucapnya.
Sementara itu, ketua Partai Mahasiswa Berkemajuan (PMB), Alwi Husein menyayangkan ketidaktegasan KPM dalam penetapan kebijakan pemilwa tahun ini.
“Sosialisasinya sangat kurang, timeline-nya selalu berubah-ubah dan tidak sesuai dengan apa yang disepakati. Lagi-lagi perubahan timeline tidak menggunakan mekanisme komunikasi yang baik,” terangnya.
Baca Juga : KPM Pastikan Gelar Pemilwa 2021 Secara Online
Disisi lain, ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Pembaharuan Mahasiswa (PPM) FDK, Usman Efendi mempertanyakan kinerja KPM yang dirasa sangat buruk.
“Sangat-sangat buruk, karena semua pihak DPW saja kurang diberi penjelasan oleh KPM,” jelasnya.
Usman menilai bahwasanya KPM sama sekali tidak paham tugas pokok dan fungsinya dalam menyelenggarakan pemilwa ini.
Ia juga berpesan untuk pemilwa selanjutnya agar Undang-Undang (UU) Pemilwa harus disosialisasikan jauh-jauh hari. Biar nantinya tidak ada lagi alasan KPM bingung mengenai tupoksi serta petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis terkait pemilwa tersebut.
“Kalau perlu sistem sosialisasinya tidak hanya lewat sosmed, namun juga ada forum untuk acara sosialisasi itu sendiri, minimal para ketua partai baik DPW maupun DPP,” pungkasnya.
Reporter: Nastaufika Firdausy
Editor: Sabrina Mutiara Fitri