Foto: www.google.com |
Liburan semester kembali lagi dan tidak terasa bilangan semester kian bertambah, dari yang awalnya semester dua menjadi tiga, semester empat menjadi lima, dan seterusnya.
Demi menyambut semester baru, selain mempersiapkan mata kuliah atau pun berpindah kos, ada hal lain yang perlu disiapkan terutama mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) yang akan menginjak semester lima.
Ya, di Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang ini memang memiliki keunikan di jurusan KPI, yang mengharuskan mahasiswanya memilih konsentrasi televisi, radio, atau penerbitan.
Hal ini lah yang membuat mahasiswa KPI mengalami kegalauan maksimal karena bingung dengan tiga pilihan. Sebagai mahasiswa KPI yang memiliki kegalauan yang sama, saya mencoba melakukan mini riset kepada sepuluh mahasiswa KPI semester 7-9 di tahun ini, yang tentunya memiliki pengalaman dalam memilih konsentrasi. Dari situlah saya menyimpulkan ada lima tips dalam memilih konsentrasi. Nah, apa saja itu?
1. Mengukur diri dan kenali dirimu
Melihat kemampuan diri sama halnya dengan mengenal diri sendiri, karena setiap orang memiliki basic berbeda-beda. Seperti ketika seseorang mengenalmu pandai berbicara dan memang kegiatan itulah yang sering kamu lakukan. Nah, itu salah satu cara mengetahui basic diri melalui penilaian orang lain.
Namun, berbeda halnya dengan orang yang menyukai tantangan. Mengukur kemampuan dapat dilakukan dengan cara memilih konsentrasi yang sering menjumpai konflik. Misalnya saja TV, karena dalam dunia broadcast kekompakan tim sangat diperlukan, jadi bersiaplah menghadapi anggota dengan sikap yang beragam.
Hal ini tentunya berbeda dengan konsentrasi radio dan penerbitan yang dapat dikerjakan secara personal. Apakah kamu salah satu penyuka tantangan?
2. Minat
Ada yang pernah bilang, jika melakukan sesuatu yang tidak kita sukai akan terasa berat dan membosankan ketika dikerjakan. Berbeda apabila suatu pekerjaan itu sesuai kegemaran, misalnya hobi menulis dan kamu aktif dalam organisasi jurnalistik.
Berawal dari minat yang selalu ditekuni akan mempermudah kita memilih konsentrasi, apalagi jika sudah memiliki passion, kita tidak akan dibingungkan kembali dengan banyaknya pilihan.
Perlu diingat ya sobat! Mengandalkan minat itu tidak cukup, karena jika tidak didukung usaha yang sungguh-sungguh maka akan sulit untuk mencapai kesuksesan. Oleh karena itu, menimbang passion dan minat itu sangat diperlukan dalam memilih konsentrasi.
Baca juga: Hal yang Wajib Disiapkan Sebelum Tes Bahasa
3. Melihat Plus Minus Konsentrasi
Salah satu yang menjadikan beratnya pilihan adalah melihat rugi dan untungnya, terutama perihal prospek kerja. Dengan mengetahui plus minus konsentrasi, kita dapat memperkirakan kemungkinan yang akan terjadi dan planning kedepannya, dengan melihat persaingan lapangan kerja serta peluangnya, adakah link-link pekerjaan yang sesuai dengan konsentrasi kita.
Plus minus konsentrasi juga sering dipermasalahkan dalam media pembelajaran, terutama fasilitas. Misalnya saja konsentrasi radio dan TV yang memiliki keterbatasan alat, sehingga perlu menyewa alat dari organisasi atau luar kampus. Berbeda dengan penerbitan yang tidak membutuhkan peralatan banyak.
Namun, perlu digaris bawahi! Faktor terpenting itu bukan karena fasilitasnya, akan tetapi dengan kemampuan dan memaksimalkan apa yang kita punya adalah hal yang paling utama untuk mendapatkan kesuksesan. Jadi, masih mau ngeluh dengan keadaan?
4. Meminta saran teman
Ketika pikiran sudah terlanjur buntu, meminta pendapat teman adalah usaha yang tepat. Terkadang teman lebih tahu apa yang sesuai untuk kita daripada keinginan kita.
Seperti halnya jika kita mempunyai teman yang labil dalam menentukan pilihan. Nah, teman sejati pasti paham dengan situasi dan kondisi kita. Tapi, jangan sampai asal ikut-ikutan teman ya sobat! Karena yang terlihat baik di teman, belum tentu baik di kamu.
Baca juga: Tips Liburan Irit
5. Hopimpa
Pilihan terakhir adalah pilihan yang jangan sampai dipraktikan ya sobat! Karena menentukan konsentrasi sama saja menentukan masa depan. Jadi, tidak bisa jika hanya mengandalkan faktor kebetulan. Lain hal, jika kamu punya segudang bakat antara ketiga konsentrasi itu, mungkin cara ini adalah pilihan tepat untuk mengukur kemampuan kamu dalam berkarya.
Nah, demikian tips anti galau dalam memilih konsentrasi di KPI, Semoga jadi referensi yang bermanfaat.
Penulis: Sekarwati