Buy now

33 C
Semarang
Sabtu, Mei 4, 2024
spot_img

Sesaji Rewanda, Tradisi Merawat Alam Wasiat Sunan Kalijaga

Tradisi Sesaji Rewanda rutin dilaksanakan sehabis lebaran dan pada tahun ini dilaksanakan pada Sabtu (20/4).

SEMARANG LPMMISSI.COM-Sesaji Rewanda merupakan sebuah tradisi memberikan hasil bumi kepada para Rewanda atau kera yang tinggal di Goa Kreo, Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.

Tradisi Sesaji Rewanda rutin dilaksanakan sehabis lebaran dan pada tahun ini dilaksanakan pada Sabtu (20/4). Tradisi ini sarat akan pesan menjaga harmoni kepada alam.

Ketua pengelola Desa Wisata Kandri, Syaiful Ansori menjelaskan Sesaji Rewanda merupakan sebuah tradisi budaya meperingati sejarah Sunan Kalijaga melakukan perjalanan untuk mencari kayu jati, sebagai bahan pembuatan Masjid Agung Demak pada abad ke-15.

Baca Juga:Mahasiswa Keluhkan Pelayanan Klinik Kampus: Antrean Lama, Pelayanan Kurang Ramah, hingga Vonis Operasi

Dalam perjalanan tersebut Sunan Kalijaga mengalami kendala, saat kayu jati tersangkut di lekukan sungai Goa kreo, namun saat itu Kera Bhabintolo menolongnya.

“Selain untuk memberikan persembahan kepada kera, tradisi ini juga untuk mengenang kisah kera Bhabintolo yang membantu Sunan Kalijaga saat mengalirkan kayu jati untuk pembangunan Masjid Agung Demak pada abad ke-15,” ujarnya.

Sunan Kalijaga memberikan wasiat agar para kera dapat Mangreho (merawat atau melestarikan), karena suatu saat tempat ini akan menjadi pusat perekonomian.

Tradisi Sesaji Rewanda diikuti ratusan masyarakat Desa Talun Kacang, dan para pengunjung yang ikut serta memeriahkan acara kirab Sesaji Rewanda.

Pasalnya kirab tersebut menampilkan beberapa pertunjukan berupa Manggol Yudho (pemimpin upacara kirab), Kera Babhintolo (kera putih, hitam, kuning, dan merah), Sunan Kalijaga beserta kesembilan santrinya, dan iring-iringan sesaji (replika kayu jati, gunungan buah, kupat lepet, nasi kuning, palawija dan nasi golong).

Baca Juga: Ketua AJI Semarang Sayangkan Praktik Nakal Content Writer

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Wing Wiyarso menjelaskan, tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur atas kelimpahan yang diberikan Allah SWT kepada masyarakat Desa Talun Kacang, yang diwujudkan sebagai sesaji gunungan kepada Rewanda.

“Tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur Desa Talun kacang atas kelimpahan hasil bumi, dengan memberikan persembahan kepada para Rewanda,” ujarnya.

Reporter: Abdul Fatah

Editor: M. Zaky Ramadhani

baca juga

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0PengikutMengikuti
3,609PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

terkini