SEMARANG, LPMMISSI. COM – Dinginnya Malam Daerah Gunung Pati, di temani terangnya rembulan. Seluruh Anggota LPM Missi mulai dari Kru Magang, jajaran pengurus, litbang, serta para alumni tengah asik bersajak ria.
Malam itu Sabtu (16/4), nampaknya bulan tak malu-malu menunjukkan keindahan sinarnya di langit. Sebelum acara malam sastra dimulai, beberapa orang terlihat sibuk mengabadikan rembulan dengan ponsel masing-masing. Beberapa lainnya, sedang menyalakan lilin yang akan menghiasi pembacaan puisi oleh kru lpm missi.
Tepat pukul 09.00 malam, para kru berkumpul dan diinstruksikan untuk duduk melingkar. Mulanya acara sempat hening, namun tak lama pemandu malam sastra Dian Nafiatul Awaliyah mulai membunyikan pengeras suara.
“Kalau pakai mic justru akan memberikan jarak diantara para kru, pengurus, dan litbang. Itu kenapa saya lebih memilih untuk tidak menggunakan mic agar lebih dekat dengan audiens,” katanya selepas menurunkan kembali mikrofonnya.
Esensi dari malam sastra sendiri adalah bercerita melalu sajak, berekspresi lewat kata-kata, serta menghargai kebersamaan antar sesama kru di LPM MISSI. Dian sendiri mengartikan malam sastra sebagai sarana menjalin kedekatan antar sesama kru.
” Saya memandang malam sastra sebagai bentuk kedekatan kita antara satu sama lain. Secara tidak langsung, kita bisa saling mengenal, tahu kabar, rasa sakit, dan kebahagiaan satu sama lain lewat karya yg kita bacakan saat malam sastra,” katanya.
Dian lalu mengawali malam sastra dengan membacakan puisi yang ia miliki. Kemudian satu persatu dari kru lpmmissi.com, mulai membacakan puisi karya mereka masing-masing. Ada pula yang sengaja ingin mengekspresikan puisi karya beberapa tokoh, ataupun titipan puisi dari orang lain. Mulai dari puisi cinta, politik, sosial dan lainnya saling dilontarkan.
Semua audiens tampak menikmati dan menyimak kru yang berpuisi. Sesekali sambil tertawa merespon sang penyair puisi yang sedang tampil. Alunan genjrengan gitar juga tak ketinggalan ikut mengiringi.
Di tengah acara, suasana semakin syahdu. Lagu demi lagu dinyanyikan bersama sembari menghabiskan malam. Lampu senter ponsel turun mengayun mengikuti irama lagu. Semua audiens terlihat antusias dalam acara malam sastra yang sudah menjadi acara rutinan turun temurun itu.
Seperti yang dirasakan salah satu kru magang, Sukma Putri Rahayu. Ia begitu senang merasakan kehangatan dan kemeriahan acara malam sastra, untuk pertama kalinya di LPM MISSI.
“Senang bisa denger puisi dari teman-teman yang lain. Apalagi ditambah pakai lilin juga, malam-malam bikin makin syahdu pokoknya,” ungkapnya sembari tersenyum manis.
Melalui malam sastra yang sudah digelar dari tahun ini harapannya dapat menjadi ajang silaturhami sesama kru lpmmissi.com, maupun sebagai sarana kolaborasi dengan menggandeng Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) lain.
Reporter: Nastaufika Firdausy