SEMARANG, LPMMISSI.COM — Ratusan Personel TNI-Polri dikerahkan untuk mengamankan aksi mahasiswa di Semarang, Rabu (13/04).
Aksi yang bertajuk “Rakyat Jawa Tengah Menggugat” ini diketahui untuk menyuarakan beberapa persoalan seperti naiknya harga bahan pokok dan Bahan Bakar Minyak (BBM), pemindahan ibu kota, isu buruh dan ketenegakerjaan, isu perpanjangan pemilu dan lain-lainnya.
Kapolda Jawa Tengah, Ahmad Lutfi menyampaikan sengaja menurunkan ratusan personel gabungan TNI-Polri untuk mengantisipasi adanya kericuhan.
Pihaknya juga memasang kawat berduri sepanjang 20 meter di sekitar Jalan Pahlawan atau tepatnya di depan Gedung Gubernur Jawa Tengah.
“Mulai pukul 14.00 dilakukan pengalihan arus, khusus untuk jalan Pahlawan hanya dibuka satu jalur,” tutur Ahmad Lutfi pada Kru LPM MISSI.
Lebih lanjut, Lutfi menjelaskan pihak kepolisian memiliki Standar Operasional Procedure (SOP) dalam penanganan aksi.
“Tahapan penggunaan wewenang meliputi peringatan lisan, peringatan tangan, dan penggunaan kekuatan (fisik),” jelasnya.
Ia berharap unjuk rasa kali ini bisa berjalan kondusif dan berakhir tepat waktu sesuai surat pemberitahuan yakni pukul 18.00 WIB.
“Saya harap massa aksi bisa membubarkan diri tepat waktu sesuai dengan rencana yang di tentukan,” tandasnya.
Reporter : Fitrah
Editor : Fikri Thoharudin