SEMARANG, LPMMISSI.COM – Sejumlah mahasiswa dari Fakultas Syariah dan Hukum Universitas (FSH) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, berinisiatif memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dengan menyoroti persoalan pendidikan melalui baliho.
Pemasangan baliho-baliho itu terletak di depan gerbang kampus III. Tidak hanya itu, mereka juga menggelar aksi teatrikal, orasi, pembacaan puisi, dan pembacaan beberapa tuntutan mengenai persoalan dunia pendidikan saat ini.
koordinator lapangan, Ikhwan mengatakan adanya kegiatan ini untuk menuntut pihak birokasi maupun pusat supaya mewujudkan pendidikan murah.
Lebih lanjut, ia menolak secara keras segala bentuk kapitalisasi, liberalisasi, dan komersialisasi pendidikan.
Baca juga: UIN Walisongo Resmikan Kebijakan Tugas Akhir Tidak Harus Berbentuk Skripsi
“Kami juga menolak kriminalisasi dan mengutuk keras tindakan represif terhadap aktivis. Kampus harus menciptakan nilai demokrasi yang baik,” cetus mahasiswa jurusan Ilmu Hukum itu, Minggu (02/05).
Sementara itu, Koordinator Aksi Fajri menuturkan latarbelakang rentetan kegiatan tersebut sebagai momentum hardiknas. Menurutnya perayaan setahun sekali itu sebaiknya dikritisi guna menciptakan institut pendidikan menjadi lebih baik.
“Berasal dari keresahan kita yang bahwasanya hari pendidikan khususnya di UIN Walisongo hanya diperingati dengan pamflet-pamflet online. Itu hanya sebatas uforia tapi tidak ada gerakan atau perubahan pasti mengenai masalah pada persoalan pendidikan saat ini,” ujarnya.
Baca juga: FDK Canangkan Simulasi Kuliah Blended 24 Mei Mendatang
Selain itu, Fajri berharap agar kampus mendengar aspirasi mereka. Disatu sisi, ia ingin aksi refleksi tersebut dapat memicu mahasiswa lain untuk peduli terhadap persoalan kampusnya.
“Kalau harapan pribadi saya dari aksi ini agar mahasiswa berani mengkritisi apapun bentuk kebijakan di UIN Walisongo yang sifatnya merugikan. Apalagi dalam konteks pendidikan,” jelasnya.
Reporter : Sakti Chiyarul Umam
Editor: Fitroh Nurikhsan