SEMARANG, LPMMISSI.COM-Internasional Office mengadakan seminar bertajuk “Mosma Preparation Program” bertempat di Gedung Teater Rektorat lantai 4, Senin (10/6).
Seminar ini merupakan bagian dari program MORA Overseas Student Mobility Awards (MOSMA), yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di perguruan tinggi luar negeri di bawah naungan Kementerian Agama.
Seminar ini mendatangkan dua pemateri yang juga menjadi penerima beasiswa, yaitu Khoirul Adib awardee Mosma di Rochester Institute of Technology USA dan Salsabiela Lazuardhy, awardee Mosma 2023 di York College of Pennsylvania.
Baca Juga: Aniqunnahik Bagikan Strategi Lulus Ujian IMKA di Seminar Kordais
Dalam kesempatannya, kedua pemateri membuka sharing session langsung dengan para peserta seminar. Hal-hal yang dibahas mulai dari administrasi apa saja yang harus disiapkan untuk mendaftar program Mosma selanjutnya hingga berbagi tips dan trik lolos seleksi beasiswa.
“Ada beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat kita sudah menjadi awardee Mosma di luar negeri, yang harus dilakukan: jaga kesehatan, mencari informasi, menggunakan bahasa Inggris, eksplorasi komunitas untuk menambah relasi, dan adaptasi kultur yang ada disana. Sedangkan hal-hal yang tidak boleh kita lakukan adalah rasis dan vandalisme,” ucap Adib.
Salah satu tahapan dalam seleksi beasiswa ini adalah tes wawancara. Dalam tahap wawancara, pemateri menceritakan bahwa salah satu pertanyaan yang akan keluar adalah tentang moderasi beragama, agar ketika nantinya sudah berada di luar negeri, dapat menghargai yang berbeda keyakinan.
Baca Juga: Tingkatkan Skill Investigasi dan Videografi, LPM Missi Adakan Pelatihan Film Dokumenter
“Dalam tahap interview, banyak peserta yang gugur, maka harus mempersiapkan secara matang sebelum melakukan wawancara seperti mengenali potensi diri, apakah value kita pas untuk program ini? Ini ditentukan dari skor sertifikat bahasa, untuk Toefl (550), IELTS (6), duolinggo (110),” tegas Salsabiela.
Selain mengenai cara mendapatkan beasiswa, tidak ketinggalan pula pemateri juga berbagi pengalaman tentang kehidupan akademik dan sosial yang dijalani selama di Amerika Serikat. Salah satu hal yang menjadi pengalaman bagi Salsabiela, selama kuliah satu semester di luar negeri adalah program Mosma ini sudah mampu memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan akademik dan personalnya.
Dalam kalimat penutupnya, Khoirul Adib memberikan motivasi bagi mahasiswa bahwa lolos dalam program Mosma menjadi salah satu hal yang membanggakan bagi kampus.
“Jangan terlalu bangga dengan kampus, tetapi banggalah ketika kita bisa berkontribusi selama berada di kampus,” ucapnya.
Wakil Rektor 1 UIN Walisongo Semarang, Mukhsin Jamil, dalam sambutannya menegaskan bahwa, seminar ini bukan hanya sekedar kegiatan biasa, tetapi merupakan tahap awal seleksi bagi 90 peserta yang nantinya akan dipilih untuk mengikuti program Mosma pada tahun 2024.
Penulis: Nur Iffatul Ainiyah
Editor: Aulia A Putri