SEMARANG, LPMMISSI.COM— Hari terakhir PBAK tahun 2023 di tutup dengan kegiatan senam bersama di lapangan utama UIN Walisongo Semarang. Kegiatan senam ini diikuti 4.692 mahasiswa baru UIN Walisongo Semarang.
Ketua pantia PBAK, Muhammad Anang Ma’ruf mengatakan bahwa, senam ini merupakan serangkaian kegiatan flash mob PBAK 2023.
“Senam ini dilaksanakan untuk menutup serangkaian kegiatan flash mob PBAK 2023, tujuan dari flashmob itu yakni, untuk membuat suasana euforia bagi mahasiswa baru, mereka seneng-seneng di sana”
Acara penutupan PBAK tahun ini juga di isi dengan orasi kebangsaan yang disampaikan oleh staff ahli politik Pangdam IV, Kolonel Inf. Slamet Riyanto. Beliau menyampaikan peran generasi muda tidak hanya menjadi agen perubahan.
“Generasi muda memiliki peran penting sebagai agen of change, tidak hanya menjadi agen perubahan tetapi juga menjadi objek dari perubahan oleh karena itu generasi muda juga harus menjadi sosial kontrol dan pemberi solusi bagi masyarakat,” Ucap Kolonel Icf Selamet Riyanto dalam orasinya.
Ketua panitia PBAK, Muhammad Anang Ma’ruf menyampaikan bahwa yang seharusnya menyampaikan orasi kebngsaan adalah Mahfud MD, selaku Menteri Bidang Politik, Hukum dan Kemanan Indonesia.
“Bapak Mahfud MD yang seharusnya menjadi tamu undangan sekaligus pengisi orasi kebangsaan di acara PBAK ini tidak dapat menghadiri undangan sebab terkendala kesibukan beliau sebagai seorang menteri,” Terang Anang Selaku ketua panitia PBAK.
PBAK tahun 2023 juga ditutup dengan Parade budaya yang dihadiri oleh 24 organisasi daerah di UIN Walisongo dengan menampilkan tarian khas daerah masing-masing. Namun tidak semua organisasi daerah mengikuti parade budaya.
“Kemungkinan dari organisasi daerah itu sendiri tertinggal informasi yang ada dan terbatasnya kuota menjadi penyebab tidak semua organisasi daerah mengikuti parade,” Ungkap Anang Ma’ruf saat di wawancara kru LPM Missi.
Inayah salah satu mahasiswa baru mengungkapkan harapannya setelah mengikuti kegiatan PBAK 2023 selama tiga hari.
” Saya ingin mengikuti organisasi yang ada di kampus dan menjadi aktivis”, ungkapnya.
Reporter : Fatkhiyya Azzahro
Editor: Febita Gita Reziana
