Buy now

26 C
Semarang
Senin, November 25, 2024
spot_img

Makanan Basi dan Fasilitas Memprihatikan di Ma’had, Dema-U Instruksikan Gruduk Rektorat

IMG 20230809 WA00121
Foto:lpmmissi.com/Haqi

SEMARANG,LPMMISSI.COM – Baru-baru ini mahasiswa UIN Walisongo digegerkan dengan beredarnya foto dan video keluhan mahasiswa baru (maba) di Mahad maupun pondok mitra UIN Walisongo. Pasalnya, mahalnya biaya Mahad sebesar Rp 3 juta tidak sebanding dengan fasilitas yang diberikan.

Mulai dari kamar tidur yang overkapasitas, pintu toilet berlubang, makanan yang basi, lemari baju yang sempit, dan keluhan-keluhan lain. Selain itu, terdapat pula biaya tambahan diluar uang Mahad, seperti uang catering, uang laundry dan uang kitab.

Salah satu santriwati, OP (nama samaran), mengatakan cukup kecewa dengan fasilitas yang kurang memadai.

“Di mahad baru tower B air sulit sekali jadi, santri harus ngantri lama. Lalu ada biaya tambahan 450 ribu untuk makan dua kali, itu pun makanan sering sekali basi,” katanya.

Rasa kecewa turut diungkapkan oleh FJ (nama samaran), maba Teknik Informatika (TI) yang semua alat elektroniknya disita dan dibatasi oleh mahad.

“Saya dan maba lain yang disini semuanya anak TI, saya juga sama sekali tidak dapat kasur sampai harus tidur di tikar. Selain itu, alat elektronik kami disita pada jam tertentu dan hanya boleh digunakan ketika di aula saja,” ucapnya.

Prihatin atas kondisi yang menimpa sebagian maba di Maha dan pondok mitra, Dema-U dan Sema-U mengadakan konsolidasi guna mendengar keluh kesah maba serta memetakan jalannya aksi , Selasa (8/8).

Dema-U dan Sema-U mengeluarkan 3 tuntutan atas ketidakpuasan maba dalam program Mahad yang dicanangkan UIN Walisongo di tahun ini. Isi tuntutannya antara lain:

  1. Batalkan program wajib Mahad
  2. Kembalikan uang 3 juta dari wajib Mahad
  3. Buka transparansi penggunaan anggaran 3 juta pada wajib Mahad

Konsolidasi tersebut akan diadakan pada hari Rabu di depan Gedung Rektorat, Kampus 3 UIN Walisongo Semarang.

Moderator konsolidasi, Fuad, menginstruksikan agar melakukan aksi secara offline dan online.

“Kita akan melakukan aksi online dan aksi offline. Aksi online kita lakukan dengan meramaikan jagat maya dengan tagar #uinwskacau dan #uinwscaricuan di platform media sosial kita,” pungkasnya.

Reporter: Haqqi Idral
Editor: Ma’rifah Nugraha

baca juga

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

[td_block_social_counter twitter="tagdivofficial" youtube="tagdiv" style="style8 td-social-boxed td-social-font-icons" tdc_css="eyJhbGwiOnsibWFyZ2luLWJvdHRvbSI6IjM4IiwiZGlzcGxheSI6IiJ9LCJwb3J0cmFpdCI6eyJtYXJnaW4tYm90dG9tIjoiMzAiLCJkaXNwbGF5IjoiIn0sInBvcnRyYWl0X21heF93aWR0aCI6MTAxOCwicG9ydHJhaXRfbWluX3dpZHRoIjo3Njh9" custom_title="Stay Connected" block_template_id="td_block_template_8" f_header_font_family="712" f_header_font_transform="uppercase" f_header_font_weight="500" f_header_font_size="17" border_color="#dd3333" instagram="https://www.instagram.com/lpm_missi/?hl=en"]

terkini