 |
| Foto: lpmmissi.com/ doc. |
SEMARANG, LPMMISSI.COM – Komunitas Seni Kampus Wadah Aspirasi Dakwah dan Seni (KSK Wadas), pentaskan naskah penggusuran warga Tambakrejo pada pementasan seni teater yang berjudul Siput dan Rumahnya di Auditorium I Kampus I, Senin (23/12).
“Pengambilan judul itu, karena ada warga Tambakrejo yang bernama Ciput. Dan judulnya saya buat abstrak menjadi Siput dan Rumahnya,” ungkap Pepih Nurlelis selaku penulis naskah, Rabu (24/12).
Baca Juga: Kemenag RI: Ucapan Hari Natal tidak Mengganggu Akidah Seseorang
Pepih mengaku, pengambilan tema ini karena ia merasa penasaran dengan kasus yang terjadi di Tambakrejo. Akhirnya, ia observasi langsung hingga bisa diangkat menjadi naskah.
“Untuk naskah itu, kami observasi mulai Oktober sampai selesai di awal Desember. Kemudian, kami bedah dan blocking dengan para aktor,” katanya.
Baca Juga: Santri API Ubah Limbah Tinja Menjadi Biogas Ramah Lingkungan
Pepih menjelaskan, dalam naskah ini, awalnya tidak hanya mengangkat dari sudut pandang warga saja, namun juga dari pemerintah. Karena beberapa kendala, observasi untuk pemerintah tidak bisa dilakukan.
“Kami sempat mengalami kesulitan ketika tahap observasi, karena tidak mendapat izin dari pemerintah lantaran izin yang saya buat kurang kuat untuk instansi,” ujarnya.
Meskipun demikian, Pepih menambahkan bahwa cerita dari pementasan teater ini tidak memihak satu sisi saja.
“Melihat dari fakta lapangan dan sudut pandang kedua belah pihak sebenarnya memiliki plus minus nya sendiri. Jadi untuk pementasan ini kami buat netral, tidak memihak salah satunya saja,” imbuhnya.
Reporter: Nastaufika Firdausy
Editor: Aditia Ardian
