SEMARANG, LPMMISSI.COM — Adanya pandemi Covid-19 amat memukul sebagian besar masyarakat modern. Perlu sebuah upaya untuk tetap menjaga kesadaran diri agar lebih siap menghadapi kemungkinan-kemungkinan buruk di hari esok.
Kepala Dusun Buyan Desa Pancasari Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng, I Gede Rena Purdiasa atau Bli Renggo sapaan akrabnya, menawarkan yoga tertawa untuk menjaga kesehatan fikiran dan jiwa.
Bli Renggo menerangkan, di zaman sekarang tertawa merupakan hal yang gampang-gampang susah. Orang lebih sering terlihat cemberut, apalagi ketika dihadapkan pandemi.
“Sebenarnya bahagia itu gak mahal, hanya dengan tersenyum dan tertawa kita bisa merasa bahagia. Tapi kenapa kok susah, kenapa bersyarat, kenapa harus liat yg lucu-lucu dulu, padahal tertawa gak ada undang-undangnya dan gak dilarang,” terangnya.
Lebih lanjut ia menambahkan bahwa yang ditawarkan dalam yoga tertawa ialah penyadaran diri. Tujuannya bukan hanya untuk kesembuhan fisik, tapi juga untuk kesembuhan fikiran dan jiwa.
Berbekal stimulus musik relaksasi, narasi dan konfirmasi, Bli Renggo yang juga selaku instruktur yoga tertawa mengajak utamanya para lansia untuk lebih mengenal diri sendiri dan jiwa masing-masing.
“Setiap kegiatan selalu ada penambahan peserta. Mungkin sudah jelas ada yang merasakan keluhan sakit dan tersembuhkan tanpa obat. Hingga sekarang terdapat 70 orang peserta kalau cuaca sedang cerah”, jelasnya.
Sebelum masuk dalam yoga tertawa, dilakukan senam lansia untuk merangsang kerja otot-otot tubuh. Para peserta tampak antusias selama berjalannya kegiatan.
Utari, salah satu peserta berusia 53 tahun yang rutin mengikuti kegiatan selama lima tahun terakhir mengungkapkan bahwa ia merasa senang dan bahagia. Hal tersebut diungkapkan setelah mengikuti senam lansia dan yoga tertawa di kantor perbekel Desa Pancasari, Selasa (5/7).
“Saya merasa banyak senangnya, apalagi dapat berkumpul dan berbaur bersama teman-teman usia lanjut. Semua kegiatan saya ikuti, harapannya dapat lebih sehat, kuat dan hidup bahagia,” tuturnya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Ade Amalia, mahasiswi jurusan Psikologi UIN Walisongo Semarang yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Nusantara di Kabupaten Buleleng dan mengikuti kegiatan tersebut.
“Saya merasa bahagia dan plong sebab bisa mengeluarkan unek-unek dalam diri saya. Karena pada dasarnya setiap hari tentu gak bisa kalau terus-terusan meluapkan hal-hal yang menekan diri,” terangnya.
Lebih lanjut, Ade menjelaskan bahwa menurut ilmu psikologi, yoga sangat membantu dalam meregulasi emosi. Di sana orang-orang bisa meluapkan emosi serta tekanan yang biasanya didapat dan ditahan.
“Tak sedikit orang yang sulit untuk mengungkapkan apa yang ia rasakan. Pada yoga tertawa ini, walaupun tidak berbicara langsung, mereka dapat meluapkan unek-unek dan tekanan yang ada dalam dirinya,” jelasnya.
Para peserta berharap, kegiatan ini tak hanya dijalankan di Desa Pancasari saja, tapi juga bisa terapkan daerah lain yang khususnya banyak lansianya. Sehingga mereka bisa tetap produktif dan menjaga kesehatan fikiran, jiwa dan raganya.
Reporter : Fikri Thoharudin
Editor: Oktaviani Elly M