Connect with us

    Berita

    Pameran Artmosfest 5: Merasakan Keindahan Arsitektur Dalam Balutan Spiritual

    Published

    on

    WhatsApp Image 2024 08 16 at 16.46.38 scaled

     

    WhatsApp Image 2024 08 16 at 16.46.38 scaled

    Beberapa karya di Pameran Artmosfest/Arsitektur gedung Planetarium UIN Walisongo Semarang (foto:lpmmissi.com:Hanifah)

    SEMARANG.LPMMISSI.COM-Mahasiswa Program Studi Ilmu Seni dan Arsitektur Islam (ISAI) mengadakan pameran Artmosfest/Arsitektur yang berada di gedung Planetarium lantai satu UIN Walisongo Semarang, Kamis (15/8).

    Pameran Arsitektur yang telah diadakan selama lima hari ini sangat menarik perhatian dan minat mahasiswa UIN Walisongo Semarang.

    Pameran ini diselenggarakan sebagai bentuk mengenalkan skill seni yang dimiliki oleh mahasiswa Program Studi ISAI guna meningkatkan kreativitas dan mental mereka.

    Banyak hal yang dapat diketahui dan dipelajari oleh pengunjung, salah satunya adalah bagaimana kita dapat melihat keindahan arsitektur bukan hanya dari segi bangunan saja, melainkan dari segi spiritualitas.

    Baca juga: PBAK Hari Ke-3 UIN Walisongo, Ketidakjelasan Regulasi Hingga Pembubaran Maba saat Penampilan Expo UKM U

    Pameran Artmosfest kali ini mengangkat tema tentang “Infinity Architecture” atau “Arsitektur terhadap Ketuhanan”.

    Berawal dari sebuah keresahan bahwa selama ini arsitektur selalu dikaitkan hanya dengan bangunan saja, padahal arsitektur itu memiliki makna yang sangat luas.

    Tema ini diambil guna menguatkan argumen bahwasanya seorang arsitek itu dapat membuat konsep juga merasakan jika Tuhan itu ada dan hadir dalam sebuah arsitektur.

    Panitia pameran Artmosfest, Muhammad Ilham Adi mengungkapkan, “Hati seorang arsitek bisa merasakan dan membuat konsep bahwasannya Tuhan itu ada dalam sebuah arsitektur,” ungkapnya.

    Baca juga: Expo UKM Universitas: Menarik Minat Maba Dengan Aksi Memukau

    Ilham juga mengaku bahwa gambar yang diperlihatkan dalam pameran pun memiliki filosofi tersendiri. Salah satunya terdapat gambar tentang isu mental health (kesehatan mental).

    “Seperti terdapat gambar dengan mengangkat kedua tangan, hal itu di filosofikan sebagai bentuk permintaan kita terhadap Tuhan. Begitupun dengan gambar yang lainnya, mereka juga memiliki filosofi masing-masing,” ujarnya.

    Pameran ini juga termasuk salah satu program yang di buat oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) ISAI di setiap tahunnya.

    Salah satu mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi, Saskia yang berkunjung ke Pameran Artmosfest mengaku, bahwa “Saya banyak belajar dari pameran ini. Mulai dari bagaimana cara kita dapat menghargai karya orang lain, mengajarkan tentang bagaimana cara memaknai kehidupan, tentang arsitektur, alam semesta, dan penciptanya,” ujarnya.

    Menurutnya, dengan demikian kita akan lebih meresapi bahwa arsitektur tersebut adalah bagian dari alam semesta yang diciptakan Tuhan.

    Reporter: Hanifah Shabrina
    Editor: Diah Ayu Fadilah

    Continue Reading
    Click to comment

    Leave a Reply

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *