SEMARANG, LPMMISSI.COM – Ketua Komisi Pemilihan Mahasiswa (KPM), Zulhandy Rahardian Yusuf, menghilang sejak sore hingga malam pasca Pemilwa, Kamis (30/11).
Salah satu anggota KPM, F (inisial), mengatakan ketua KPM menghilang dan tidak bisa dihubungi untuk dimintai hasil rekapitulasi suara Pemilwa.
“Ini kita menunggu hasil rekapitulasi suara, tetapi malah ketua KPM nya menghilang,” ucapnya.
Baca Juga: Pemilwa Ialah Tamparan Perpolitikan
Tak hanya itu, ia menilai selama proses pemilwa, ketua KPM dinilai tidak berkoordinasi dengan para anggotanya. Seperti hasil mediasi yang dilakukan setelah adanya kericuhan saat debat DEMA-U.
“Keputusan yang diloloskan itu dikeluarkan oleh ketua KPM tanpa ada koordinasi dengan tim verifikator. Padahal seharusnya turut melibatkan kami sebagai verifikator,” jelasnya.
Ia juga mengaku kebingungan terkait informasi ketidakjelasan hasil rekapitulasi suara. Sebab, hingga saat ini belum ada hasil yang disampaikan ke publik.
Baca Juga: Dua Partai Desak KPM Segera Rilis Rekapitulasi Pemilwa
Menurutnya, seharusnya KPM bisa mengeluarkan hasil rekapitulasi suara setelah Pemilwa berlangsung.
Sebab, hasil rekapitulasi suara sudah direkap melalui Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PTIPD).
“Yang punya akses hanya ketua KPM untuk melihat hasil rekapitulasi suara. Namun, hingga saat ini (jam 21.15) hasilnya belum disampaikan kepada publik,” katanya.
Baca Juga: Mahasiswa Kerubungi Kotak Suara, Pemilih Tak Ada Privasi
Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Pembaruan Mahasiswa (PPM), Muhammad Ridlwan, mengatakan tidak mengetahui keberadaan ketua KPM pasca pemilwa.
“Di kantor sekretariatnya tidak ada. Sejak sore sampai malam dia hilang tanpa kabar. Kita cari di tempat tinggalnya juga tidak ada,” tutur Ridlwan.
Ia pun menjelaskan jika nomor WhatsApp kandidat calon Ketua dan Wakil Ketua DEMA-U dari PPM telah diblokir oleh ketua KPM.
Senada dengan Ridlwan, Ketua Partai Kebangkitan Mahasiswa (PKM), Eka Mulyo Yunus pun tidak mengetahui keberadaan ketua KPM selama proses pencoblosan.
“Saya tidak mengetahuinya, terakhir saya bertemu waktu sidang perkara (mediasi) kemarin,” katanya.
Reporter: Indah Wulan
Editor: M Zaky Ramadhani