SEMARANG, LPMMISSI.COM – Yayasan Langit Indonesia Cemerlang (YLIC), bekerja sama dengan organisasi kemasyarakatan Direktorat Jenderal Politik (Dirjenpol), serta Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri) mengadakan diskusi publik dengan tema “Memperkuat Kembali Toleransi Antar Umat Beragama Demi Terwujudnya Kerukuna dan Perdamaian Bangsa” Selasa (07/03), di Aula Laboratorium Dakwah UIN Walisongo.
Diskusi yang berlangsung selama tiga jam dan diisi oleh Dr. H. Abu Rokhmad, M.Ag., Drs. H. Fachrur Rozi., M. Ag., Dr. Hj. Misbah Zulfa Elizabeth., M. Hum diselenggakan sebagai respon pemerrintah terhadap fenomena lunturnya toleransi yang berkembang di Indonesia.
Aktivis Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Jawa Tengah, Abu Rokhmad menyampaikan sesuai insting akan lebih baik hidup rukun, damai serta menegakkan toleransi sebagai Fardhu Kifayah untuk menegakkan NKRI dan Izzul Islam Wal Muslim.
“Saya dan hadirin semua lahir dari sebuah kerukunan, kalo bapak ibu tidak rukun kita gak bakal lahir.” Tambahnya saat mengisis materi.
Lain dari sebelumnya, Misbah Zulfa Elizabeth menyatakan terbentuknya sikap toleransi tidak mudah, karena identitas manusia berbeda-beda, “setidaknya ada empat pembentukan identitas manusia sejak kecil yaitu background, aktifitas, goal dan rule.” katanya.
Menghadapi situasi ini lanjut Elizabeth, masyarakat harus menjadi manusia bermasyarakat sehingga mempunyai dasar yang sama, meski masyarakat beragam dan harus seragam. Tutupnya.
Disisi lain, Fachrur Rozi menjelasakan penyebab manusia tidak toleransi karena rendahnya pendidikan, pemahaman keagamaan, lingkungan sosial, ekonomi, budaya dan keluarga, “Menyikapi hal tersebut perlu kesadaran semua pihak untuk menciptakan lingkungan kondusif, pembangunan karakter, wawasan kebangsaan, penegakan hukum dan kerjasama antar tokoh agama, masyarakat serta pemerintah.” Ujarnya. (Adit Ardian)