SEMARANG – lpmmissi.com. Tidak tersedianya fasilitas proyektor menyebabkan mahasiswa dan dosen terkendala saat mengikuti perkuliahan Kepenyiaran Televisi di ruang kelas yang berlokasi di gedung Laboratorium Dakwah (Labda) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), Rabu (7/9).
Salah satu mahasiswa yang mengambil mata kuliah konsenrtasi tersebut, Salam Hadi Wijaya merasa terganggu dengan tidak adanya fasilitas proyektor. Menurutnya, jalannya perkuliahan menjadi tidak maksimal, karena mahasiswa kesulitan melihat sajian gambar dan video yang ukurannya terlalu kecil, terutama bagi mahasiswa yang duduk di bangku belakang.
“ Saya berharap fasilitas yang seharusnya didapatkan mahasiswa segera direalisasikan, terlebih mata kuliah Konsentrasi TV ini kebanyakan menjelaskan gambar dan video,” kata Salam.
Hal senada disampaikan Etik Fatimah, meski kelas Kepenyiaran Televisi yang dia ikuti diselenggarakan di ruang yang dulunya berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan berlatih panembromo, akan tetapi pengadaan kelas alternatif mestinya diimbangi dengan ketersediaan fasilitas seperti kelas pada umumnya di FDK.
“ Jika memang ruang itu dibuat kelas, sebaiknya fakultas menambahkan proyektor untuk menunjang efektifnya perkuliahan. Semoga ada saling pengertian antara fakultas, dosen, dan mahasiswa, ” ujarnya.
Dosen pengampu Kepenyiaran Televisi Ainur Rochim juga menyayangkan ketidaktersediaan proyektor. Pasalnya, menurut dosen yang akrab disapa Nung itu, mata kuliah yang dia ampu akan banyak menerangkan mengenai komposisi gambar dan video. Akhirnya, Nung terpaksa menjelaskan materi kepada 50 mahasiswanya langsung dari layar laptop yang ukurannya hanya beberapa inch.
“ Kalau tidak diperlihatkan gambar dan videonya melalui proyektor, perkuliahan jadi tidak efektif. tidak adanya proyektor di ruang kelas itu masalah serius,” tuturnya. (M. Dafi Yusuf)