|
Doc. Lpm Missi |
Semarang, Lpmmissi.com- Jum’at (22/09) merupakan titik awal ORSENIK (Orientasi Olahraga, Seni, Ilmiah, dan Ketrampilan) tahun ini. ORSENIK tahun ini bertajuk You’re your Action for The Natinon, tepatnya di Gedung Serba Guna kampus 3 UIN Walisongo Semarang upacara pembukaan berlangsung. Acara dibuka oleh Bapak Rektor UIN Walisongo yaitu Bapak Prof. Dr. H. Muhibbin, M. Ag dengan dipandu oleh DEMA Universitas dengan serangkaian acara yang berlangsung secara meriah.
Ada beberapa persiapan yang dibutuhkan untuk mencapai adanya kesuksesan dalam kegiatan ORSENIK tahun ini. Dimulai dari persiapan pemilihan atlet yang telah melakukan screening terlebih dahulu, persiapan anggaran penunjang keberlangsungnya kegiatan, serta dari sisi pengawasan dan sistem penilain yang berbeda dengan tahun kemarin.
Berbagai kendala turut menyertai persiapan menjelang pelaksanaan ORSENIK. Salah satunya dituturkan oleh Ketua Panitia OSENIK Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Muhammad Fikri Abdillah. Dari segi keuangan, setiap PJ per cabang perlombaan dinilai kurang aktif dalam merancang rencana anggaran keuangan yang akan dibutuhkan guna memenuhi keperluan ORSENIK. Sedangkan anggaran yang disediakan terbatas dan harus dibagi sesuai dengan kebutuhan walaupun harus meminta sedikit dana tambahan dari para cabor.
Fikri juga memaparkan bahwa kurangnya komunikasi yang jelas antara dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi dengan panitia ORSENIK mengenai ada tidaknya jam kuliah. Mengingat beberapa kelas selama hari pertama diberlangsungkannya ORSENIK masih didapati Mahasiswa yang masih mendapatkan jam kuliah. Lain halnya bagi para cabor yang memang diberikan surat izin oleh panitia. Mahasiswa baru pun terkadang sulit untuk diajak berpartisipasi karena kehidupan perkuliahan yang baru mereka kenal, sehingga lebih mementingkan tugas-tugas kuliah daripada ikut memeriahkan ORSENIK.
Kendala tersebut juga dijelaskan oleh DEMA Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Muhammad Rizqy Herdianto. Dari DEMA Universitas telah melaksanakan sebuah rapat mengenai libur kuliah yang kemudian disampaikan kepada seluruh dosen. Namun, beberapa dosen justru salah memahami dari adanya libur perkuliahan ditengah-tengah pelaksanaan ORSENIK. Dalam hal ini Rizqi menghimbau untuk tetap mengikuti kuliah terlebih dahulu.
Selain itu, terjadi keselahpahaman dalam hal informasi mengenai latihan serentak yang dianggap kurang jelas sehingga mahasiswa baru yang mengikuti pun merasa kebingungan. Menurut Fikri hal ini bukan dikatakan sebuah kesalahan komunikasi yang mendadak, melainkan karena dari pihak panitia sudah menghimbau bahwasanya menyesuaikan luangnya mahasiswa baru, seperti sore hari dilakukannya latihan serentak setiap hari.
Meskipun terdapat beberapa kendala, kegiatan ORSENIK turut mendapatkan respon yang baik dari mahasiswa baru tahun ini. Nasrul, atlet cabang lomba voly mengungkapkan antusiasnya agar tetap menjaga kekompakan untuk kemenangan Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Hal ini juga selaras dengan pendapat Vina Ulkonita, peserta cabang lomba English Debate mengenai kegiatan ORSENIK sangat meriah dan antusias baik dari supporter maupun peserta lomba. Mahasiswa baru membutuhkan sebuah wadah untuk mengembangkan bakat dan jika hanyan fokus pada perkuliahan saja bakat itu pun tidak akan terekspos dengan baik, tambahnya. (Sekarsari dan Sekarwati)