SEMARANG, LPMMISSI.COM– Pencalonan Rektor periode 2019-2023 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menuai protes dari mahasiswa yang belum diketahui identitas dan motifnya, Senin (15/04).
Pasalnya, ada oknum mahasiswa yang belum diketahui identitasnya memasang baliho berisikan kalimat “Pemilihan Rektor, mahasiswa bisa apa?” Lalu ada juga “Kapan debat calon rektor?”
Baca juga: Asap TPS Bikin Latihan PSHT Terganggu
Mengetahui penyebaran baliho yang terpasang di depan gerbang kampus III dan jalan menuju kampus II, tanggapan Wakil Ketua Senat Universitas Yusup Kaharudin mengatakan bahwa itu sebagai tindakan kritis dari mahasiswa.
“Meski saya tidak tahu menahu yang membuat dan memasang itu siapa? Tapi itu bentuk kritis mahasiswa,” Ucapnya saat di wawancari oleh kru lpmmissi.
Yusup menambahkan bahwa dari Senat-U mendukung ketika ada mahasiswa yang menyampaikan aspirasinya.
“Saya kira itu tidak menyalahi aturan ya, soalnya tidak ada kata-kata negatif hanya berupa kalimat pertanyaan saja,” ujarnya.
Baca juga: Menyalurkan Hobi di CFD, Hingga Keluar Negeri
Lain halnya dengan mahasiswa Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Lukman taufik tidak setuju dengan adanya pemasangan baliho itu karena dianggap kurang sopan dan menyalahi aturan.
“Lebih baiknya dimusyawarahkan saja kepada senat untuk mengusulkan apa keinginan mahasiswa tersebut,” tandas mahasiswa semester enam ini.
Sejauh ini, Pantauan dari panitia pelaksanaan penjaringan bakal calon Rektor pada Jum’at (13/04) terdapat 6 calon rektor yang mendaftar. Namun sejauh ini belum ada pengumuman calon yang lolos penjaringan.
Reporter: Fitroh Nurikhsan
Edotor: Hijriyati Nur Afni