Sebenarnya saya tidak mau menuliskan tentang sejarah, yang saya sendiri tidak mengetahui fakta dan realitanya. Karena memang sejarah tidak diciptakan sesorang. Tetapi sejarah ditulis oleh seseorang. Entah itu pihak yang benar ataupun pihak korban. siapapun itu, orang yang menuliskanya adalah seorang “dalang” dalam masa depan.
Partai komunis Indonesia (PKI) adalah organisasi terlarang sejak diturunkanya TAP MPRS No. XXV/1996.Sejak landasan hukum ini diturunkan, berakhir pula kegiatan dan faham PKI di Indonesia. Termasuk kegiatan politik, ekonomi, sosial, dan kemanusiaan. Kenapa saya menambahkan tentang kemanusiaan? Karena pada kenyataanya setelah peristiwa di taun 1965 sampai pada terbitnya TAP MPRS No. XXV/1996 semua anggota, baik yang tercatat oleh organisasi PKI maupun emereka yang tidak terlibat “numpang” nama pada organisasi tersebut telah menghilang. Termasuk yang mempelajari tentang keilmuan komunisme/maxixme/lenisme di sekolah maupun universitas maupun masyarakat .
Saya tidak bermaksud membela PKI, saya masih ingat dalam pelajaran sejarah di sekolah dasar yang diberikan oleh guru saya pada waktu itu. Beliau mengjarkan saya tentang sejarah kerajaan di Indonesia, semisal kerajaan majapahit, mataram, demak dan lain sebagainya. Bahkan, beliau menceritakan sejarah tentang revolusi perancis, revolusi amerika dan kerajaan inggris. Hingga menceritakan sejarah, bahasa dan kebudayaan bangsa belanda dan jepang, yang notabene adalah penjajajh bangsa kita. Namun, kenyataanya sejarah tentang perpolitikan di masalalu bangsa ini dihapuskan dalam sistem pembelajaran bahkan dari semua informasi. Baik asal usul, kegiatan, kontribusi hingga sejarah berdirinya. Yang tersisah hanyalah “kebusukan” dan kekejaman yang mereka lakukan di masalalu.
PKI sendiri sangat terkenal dimasyarakat sebagai organisasi kelam di masalalu. Dengan semua peristiwa yang mereka lakukan menumpahkan darah bagi Negara ini. PKI memakai paham yang menuntut kesetaraan atas semua lini kehidupan di masyarakat, termasuk hak penghasilan, hak hidup dan lain sebagainya. Yang memang tidak bisa diterapkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang majemuk dan beragam.
Membahas tentang PKI tak luput juga peristiwa pemberontakan Madiun 28 juni 1948 yang diprakasahi oleh Amirsyarifudin pemimpin FDR (Forn Demokrasi Rakyat) PSI (partai sosialis indonesia) serta PKI itu sendiri. Di dalam sejarah tertulis bahwa dia adalah penghianat bangsa, yang telah melakukan propaganda pemerintah serta pembunuhan. Ia juga penggagas “soviet replubik Indonesia”.
Kenyataanya pada waktu itu. PKI belum menjadi organisasi terlarang karena adanya asas NASAKOM yang digagas oleh soekarno yang terkenal dengan konsep Nasionalisme, Islamisme, Marxismenya (sebagaimana yang tertulis dalam buku Dibawah bendera Revolusi) , pergerakan rakyat Indonesia memiliki tiga karakter yaitu, nasionalistis, Islamistis, dan Marxistis. Menurutnya persatuan tiga ideology ini bisa menghasilkan kekuatan layaknya ombak yang mempunyai daya terjang yang sangat kuat (soekarno, 1964 :2).
Pemikiran soekarno pada waktu itu mungkin sebagian orang menganggap bahwa soekarno lebih dekat dengan komunis. Apalagi dengan adanya kunjungan soekarno ke uni-soevient atas permintaan presiden nikita sergeyevich Khrushchev, padahal pada waktu itu Indonesia menjadi penggagas Negara non-block. Pada kenyataanya soekarno mengunjungi uni-sovient karena undangan presiden Khrushchev itu pu dengan syarat, harus menemukan makam imam bukhari. Ketika membubarkan masyumi, serta partai sosialis Indonesia (PSI) serta Serikat Islam (SI) soekarno menangis karena orang didalamnya adalah kawan seperjuangan soekarno semisal sultan syahrir.
Soekarno bapak semua anak bangsa, pendiri bangsa ini serta pemerhati semua golongan. Dia mungkin dekat dengan PKI, dekat dengan Masyumi dekat dengan SI, lebih dekat ke rusia, tapi jangan dilupakan dia Islamlis, agamis serta plural dengan kemajemukan masyarakat Indonesia. Dia bapak smua anak bangsa.
Saya anak bangsa, saya Indonesia, saya juga missi.