Connect with us

Artikel

Mengapa 12 Rabiul Awwal Dirayakan Hari Kelahiran Nabi? Bukan Haulnya?

Published

on

Mengapa 12 Rabiul Awwal Dirayakan Hari Kelahiran Nabi? Bukan Haulnya? (Doc. Pinterest)

SEMARANG, LPMMISSI.COM –Tanggal 12 Rabiul Awwal kerap disebut sebagai hari raya ketiga dalam Kalender Hijriyah bagi umat Islam. Ini menjadi momen istimewa
karena diperingati hari lahir Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Sosok yang menjadi alasan mengapa dunia tercipta, hanya untuk menyaksikan betapa mulianya beliau.

‎Namun, pernahkah terbesit pertanyaan,
“Mengapa 12 Rabiul Awwal dirayakan sebagai hari kelahiran Baginda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, alih-alih sebagai hari kematiannya?”

‎Ada dua alasan yang bisa dijelaskan.

‎Pertama, Islam selalu mendahulukan kebahagiaan ketimbang kesedihan.

‎Seperti yang disebutkan di dalam Al-Qur’an,

‎مُبَشِّرًا وَنَذِيرًا

‎”Pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan.”

Baca juga: Tekankan Ketekunan, Dua Mahasiswa KPI Bagikan Tips Menulis
‎Maka dari itu, kita diajak untuk menyambut kelahirannya, di mana seluruh alam berbahagia. Daripada merayakan haulnya, di mana seluruh alam bersedih.

‎Kedua, berbeda dengan para ulama’ yang haulnya diperingati untuk meneladani jasa mereka setelah wafat, hal ini disebabkan, ulama’ baru bisa diketahui benar-benar baik dan luar biasa di akhir hayatnya.

Sementara Baginda Nabi, sejak awal kelahirannya, sudah dipastikan bahwa Nabi Muhammad adalah sosok yang luar biasa, rahmat untuk seluruh alam.

‎Bahkan, Baginda Nabi Muhammad adalah alasan dunia ini diciptakan. Dalam larik Qashidatul Burdah, Imam Al-Bushiri melampirkan,

‎وَكَيفَ تَدْعُو إلَى الدُّنيا ضَرُورَةُ مَنْ // لولاهُ لم تخرجِ الدنيا من العدمِ

‎Artinya, “Bagaimana orang yang kalau bukan karena dirinya niscaya dunia ini takkan keluar dari ketiadaannya berkepentingan terhadap dunia?”

Dengan demikian, peringatan 12 Rabiul Awwal bukan hanya sekadar perayaan kelahiran, melainkan juga wujud syukur atas hadirnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, sosok agung yang menjadi alasan keberadaan alam semesta.

Penulis : Kasan
Editor : Nur Iffatul Ainiyah

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *