SEMARANG, Lpmmissi.com – Sudah menjadi rahasia umum jika waktu pendaftaran Kartu Rencana Studi (KRS) selalu bermasalah. Baik masalah pada sistem yang error, kuota kelas penuh, ataupun jam kelas yang tabrakan. Ada sekitar 40 mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo yang mengeluh tidak bisa mendaftar mata kuliah sesuai paketan karena kuota sudah penuh.
“Di tahun sebelumnya juga sama. Jika kuota kelas penuh, kita harus ke kantor dan meminta pihak fakultas membuka kelas baru. Padahal saya sudah begadang sampai subuh lho mas untuk daftar KRS,” keluh Afifullah, mahasiswa semester tujuh FDK jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI).
Selain Afifullah, Aini Syarifah mahasiswi semester 5 FDK jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam juga mengeluhkan hal serupa.
“Di semester enam ini seharusnya mata kuliah saya sudah habis. Tetapi karena sistemnya seperti ini, mau bagaimana lagi. Seharusnya pihak fakultas mencari alternatif lain agar hal seperti tidak melulu terjadi pada setiap penginputan KRS. Karena bagaimanapun kami, mahasiswa yang terkena dampaknya,” tegasnya.
“Di semester enam ini seharusnya mata kuliah saya sudah habis. Tetapi karena sistemnya seperti ini, mau bagaimana lagi. Seharusnya pihak fakultas mencari alternatif lain agar hal seperti tidak melulu terjadi pada setiap penginputan KRS. Karena bagaimanapun kami, mahasiswa yang terkena dampaknya,” tegasnya.
Aini berharap agar pada pengisian KRS pada semester depan hal ini tidak terulang kembali.
“Nyamankan kami dengan sistem yang benar. Jika sistem ini sudah benar, baru nyamankan dengan sarana dan prasarana. Jangan buat kami makan dan tidur tidak nyenyak hanya karena KRS,” pungkasnya. M.D.Y
“Nyamankan kami dengan sistem yang benar. Jika sistem ini sudah benar, baru nyamankan dengan sarana dan prasarana. Jangan buat kami makan dan tidur tidak nyenyak hanya karena KRS,” pungkasnya. M.D.Y