Judul Buku : Educated
Penulis : Tara Westover
Alih bahasa: Berkat Setio
Tahun terbit : 2021
Cetakan kedelapan : Maret 2023
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Halaman : 516 halaman
Resentator: Diah Ayu Fadilah
Lahir dari keluarga komunitas penyintas di pegunungan Idaho, Tara Westover berusia tujuh tahun untuk pertama kali menginjakkan kakinya di ruang kelas. Keluarganya sangat terisolasi dari masyarakat kebanyakan sehingga tidak ada yang memastikan apakah anak-anak mereka mendapatkan pendidikan, dan tidak ada yang turun tangan ketika salah seorang kakak laki-laki Tara melakukan kekerasan. Ketika seorang kakak laki-lakinya yang lain masuk perguruan tinggi, Tara memutuskan untuk mencoba kehidupan baru. Pencariannya akan pengetahuan mengubahnya, membawanya melintasi lautan dan benua, ke Harvard University dan Universitas of Cambridge. Baru setelah itu dia bertanya-tanya apakah dia telah bepergian terlalu jauh, apakah masih ada jalan pulang.
Educated merupakan sebuah memoar sekaligus buku pertama dari penulis sendiri, yaitu Tara Westover. Buku terlaris menurut New York Times ini mengisahkan kehidupan Tara dari Pegunungan Idaho Amerika Serikat, dan bagaimana perjuangannya untuk keluar dari berbagai situasi rumit keluarganya demi pendidikan.
Tara terlahir dari keluarga yang sangat berbeda dari keluarga pada umumnya. Tara merupakan anak bungsu dari tujuh bersaudara dan semuanya tidak bersekolah. Orang tua Tara tidak mempercayai sistem pendidikan, dokter, maupun instansi pemerintahan. Hal ini disebabkan oleh limitasi extrem ( kelemahan ekstrim) dari keyakinan orang tua dan komunitasnya. Jadi, empat dari tujuh bersaudara ini tidak memiliki akta kelahiran maupun catatan medis, hal itu dikarenakan mereka terlahir di rumah dan belum pernah bertemu dokter ataupun perawat.
Baca Juga:Masuk Kuliah Sebentar Lagi, Catat Tanggalnya!
Ibu Tara memiliki idealisme tentang pendidikan. Ia ingin anak-anaknya memiliki pendidikan yang lebih baik dengan cara menerapkan semacam homeschooling. Akan tetapi hal itu tidak berjalan lama.
“Aku berusia tujuh tahun, tetapi aku telah memahami satu fakta ini, lebih dari yang lainnya, yang membuat keluargaku berbeda adalah: kami tidak pergi ke sekolah.” Prolog xiv.
Dalam buku ini diceritakan bahwa ayah Tara memiliki kontrol atas segala hal dalam kehidupan keluarganya, sehingga baik istri maupun anak-anaknya kehilangan kendali diri mereka. Selain kehilangan akses kehidupan luar, Tara dan saudara-saudaranya hanya mengisi hari-hari dengan bekerja membantu ayahnya mengumpulkan barang rongsokan dan menimbun barang-barang maupun makanan yang di awetkan. Hal itu dilakukan karena ayah Tara ingin mempersiapkan hari-hari kemurkaan, jadi ketika dunia manusia hancur, maka kehidupan keluarganya akan terus berjalan, tidak terpengaruh.
Tapi keadaan berubah ketika salah satu saudara laki-laki Tara bernama Tyler, memutuskan kepada semua orang bahwa ia akan meninggalkan gunung dan pergi bersekolah. Tyler sangat menyukai buku dan kesunyian, ketika saudara-saudara yang lain sibuk berkelahi maka Tyler memilih untuk mendengarkan musik. Hal itulah yang membuka pikiran Tara tentang dirinya sendiri dan dunia luar.
“Di luar sana ada sebuah dunia, Tara. Dan dunia itu akan sangat berbeda setelah Ayah tidak lagi membisikkan pandangan tentang dunianya di telingamu”. Ucap Tyler kepada Tara, hal 181.
Selain Tyler, Tara juga sedikit berbeda dengan saudara lainnya. Perbedaan yang menonjol adalah Tara selalu mengamati suatu hal dan selalu memikirkannya, dengan kata lain Tara memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Ketika mengetahui bahwa Tyler akan pergi ke perguruan tinggi dan membangun kehidupan barunya, Tara diliputi rasa gelisah. Hari-hari berlalu dan semakin lama ayah Tara menjadi seorang pencemas dan memiliki ketakutan terhadap segala hal. Tidak jarang ia menciptakan teori-teori dan juga mengarang cerita. Walaupun teorinya tidak terbukti dan juga malah sering mencelakakan keluarganya, ia tetap teguh dengan teorinya tersebut. Bahkan ketika sang ayah dan anggota keluarganya sakit dan kecelakaanpun, ia tetap tidak pergi ke dokter karena percaya bahwa Ibu Tara dapat menyembuhkan lewat kemampuan meracik ramuan herbal.
Baca Juga:Konflik Agraria: Tanahmu, Tanahku
Dengan terjalnya perjalanan yang Tara tempuh, dengan kehidupan yang terisolasinya, terkontrol, dan doktrin. Mengalami kekerasan mental dan fisik dari salah satu saudara laki-lakinya. Dan berbagai kesulitan, akhirnya Tara dapat menginjakkan kakinya ke kelas saat berusia 17 tahun. Dari berbagai proses yang sulit itulah, Tara berhasil melihat dunia yang baru dan membangun identitasnya sebagai seorang individu. Tara dapat masuk ke University of Cambridge, Harvard University, mendapatkan beasiswa, mendapatkan gelar BA, dan akhirnya meraih gelar PhD.
Buku Educated, yang diterjemahkan menjadi Terdidik ini akan membuka pikiran dan menambah wawasan kita sebagai pembaca. Educated akan membawa pembaca menyelami bagaimana sakit dan segala perjuangan Tara dalam menempuh pendidikan sekaligus proses dalam pembangunan diri. Walaupun dengan banyak keterbatasan, seseorang akhirnya dapat duduk di bangku kuliah, bahkan di universitas top dunia sekalipun. Buku ini memiliki banyak sekali kelebihan dan sangat direkomendasikan untuk dibaca oleh banyak orang, terutama anak muda.