LPMMISSI.COM, SEMARANG-Dalam serangkaian Aksi Hari Buruh dan Hardiknas, aparat kepolisian melakukan tindak kekerasan terhadap beberapa massa aksi, pada Rabu (1/5). Aksi yang sebelumnya berjalan kondusif, mendadak mencekam setelah aparat kepolisian menembakkan water cannon ke arah massa aksi.
Beberapa massa aksi mendapat tindak represif aparat ketika terjadi ricuh. Ada yang ditembak dengan water cannon sehingga jatuh, ada yang di pukul (dengan pentungan polisi) tangannya, dan ada yang didorong badannya sehingga kaosnya robek.
Sebelum water cannon ditembakkan, aparat telah memperingatkan massa aksi agar tidak bertindak provokatif sehingga memicu kericuhan. Namun, massa aksi tetap maju dan berusaha masuk ke dalam gedung untuk menyampaikan aspirasi.
Baca Juga:KSK Wadas Adakan Tes Mental, Calon Warga Tetap Kuliah Meski Dandan Nyeleneh
Setelah peringatan aparat tidak diindahkan, mereka menembakkan water cannon dan membubarkan barisan massa aksi, pada pukul 15.53 WIB.
Korlap Aksi, Rakan Syafiq, menyayangkan sikap represif aparat yang seharusnya tidak perlu terjadi.
“Kami menuntut agar kepolisian bertindak lebih humanis dan bertanggung jawab atas kericuhan yang sudah terjadi,” ucapnya.
Baca Juga:Aliansi Masyarakat Sipil Jateng Tuntut 16 Poin di Hari Buruh, dari Isu Buruh Hingga Pendidikan
Ia pun berharap agar kepolisian mengusut tuntas pelaku pemukulan terhadap massa aksi.
Selain itu, salah seorang korban kekerasan, Aziz, menyayangkan represifitas aparat terhadap dirinya dan massa aksi yang lain.
“Karena negara tidak mendengar suara rakyat, maka dari itu, kami ingin masuk untuk itu,” tuturnya.
Reporter : Haqqi Idral
Editor : Sukma Putri