SEMARANG, lpmmissi.com- Mahasiswa baru (MABA) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) didampingi Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) melakukan aksi demonstrasi terkait tingginya nominal UKT tahun 2016, Kamis (25/8). Setelah kegiatan OPAK selesai, mereka melakukan long march menuju kantor Dekanat FDK.
Besaran nominal UKT dinilai tidak tepat sasaran karena saat verifikasi mereka melampirkan data penghasilan orang tua. Maba beranggapan berkas yang dilampirkan tidak dijadikan tolak ukur besaran nominal UKT yang dibebankan. Dalam orasinya salah satu maba menyampaikan, kebanyakan orang tua mereka adalah buruh tani. “Orang tua kami tercekik karena UKT sama dengan penghasilan yang didapat,” tandasnya.
Muhammad Royyan, salah satu maba asal Pati mengaku jika usahanya tidak membuahkan hasil setelah mengajukan banding pada dekan FDK bahkan sampai dua kali setelah mengetahui besaran UKT yang diperolehnya. Roy sapaan akrabnya merasa keberatan dengan UKT yang dibebankan sebesar Rp. 1.700.000 padanya. Mahasiswa jurusan Manajemen Dakwah ini mengaku kalau dia kuliah karena usahanya sendiri dan tidak dibiayai orang tua. “Saya cuma berharap agar UKT saya bisa turun karena saya tidak minta orang tua, ini pun saya juga jadi takmir masjid di Krapyak,” pungkasnya. (M. Febri Ubaidillah)