Suasana pada saat pemaparan materi oleh Prof. Dr. Ismail, M.Ag. (foto:lpmmissi.com:Ayu)
SEMARANG,LPMMISSI.COM-Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK), Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Walisongo mengundang Prof. Dr. Ismail, M.Ag. sebagai pengisi materi di Gedung Serba Guna UIN Walisongo Semarang, Jumat (9/8).
PBAK hari pertama, pemberian materi berjudul “Tri Etika Kampus” kepada mahasiswa baru. Dalam kesempatan tersebut, ia menjelaskan pemahaman dasar terkait kampus serta birokrasi di dalamnya.
Ia juga menjelaskan status UIN sebagai perguruan tinggi yang dikelola oleh negara.
“Apa tujuan mahad dilaksanakan dalam jangka 4 bulan bagi mahasiswa baru?” Fazar Muamir Dzikri, dalam sesi tanya jawab.
Baca Juga : Calon Mahasiswa Baru UIN Walisongo Dapat Pengumuman Kelulusan Mendadak serta ketidakjelasan UKT Jelang PBAK
“Karena UIN punya I di tengah, artinya Islam. Ketika menjadi sarjana di UIN, maka menjadi sarjana agama Islam,” ucap Prof Ismail.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Ismail menyampaikan bahwa dengan adanya program mahad, setidaknya menjadi momentum yang tepat untuk membentuk mahasiswa yang minimal bisa melaksanakan sholat dengan baik serta dapat mengamalkan ibadah yang pokok.
Selama ini, program mahad memang menjadi sebuah kebijakan yang pro kontra bagi mahasiswa. Terlepas dari itu, program tersebut bisa sukses jika ada kerjasama yang baik antara akademisi dan mahasiswa.
Baca juga: Nusantara Academic Wiriting Award, Penghargaan Kepenulisan Tesis Pertama yang Digelar di Semarang
Diakhir, Prof. Ismail memberi ucapan penyemangat dan pesan kepada mahasiswa baru untuk tetap bangga dan percaya diri berkuliah di UIN Walisongo.
“Semangat dan percaya diri sebagai mahasiswa UIN Walisongo,” pungkasnya.
Reporter : Ayu Trianasari
Editor: M. Kholis Dwi Saputro