SEMARANG,LPMMISSI.COM-Menyambut peringatan Hari Santri Nasional pada 22 Oktober 2023, Kementrian Agama Republik Indonesia ( Kemenag RI ) bersama UIN Walisongo Semarang menggelar Expo Kemandirian Pesantren untuk pertama kalinya di gedung K.H. Zubair Al-Jailani Kampus 3, Kamis (19/10).
Expo ini merupakan rangkaian kegiatan kemenag untuk memperingati hari santri. Pameran diadakan mulai tanggal 19 Oktober hingga 21 Oktober.
Wakil Ketua Panitia II, Muhammad Sirojuddi Munir, mengatakan, bahwa expo pesantren diadakan mulai dari tahun ini.
” Expo santri ini hasil koordinasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dan PTKIN ( Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri ) se Indonesia, kemudian dikomunikasikan dengan PTKIN penyelenggaraannya untuk berkreasi terkait konsepnya,” ucap Munir.
Baca Juga: Ngaret, Kebiasaan Buruk yang Membudaya
Dia mengatakan, di UIN Walisongo sendiri menyediakan 38 stand yang diikuti oleh lima kabupaten/kota, diantaranya: Kendal, Semarang, Demak, Temanggung dan Wonosobo.
” Yang ikut expo ini dari Semarang ada sepuluh pondok, Demak sepuluh, Wonosobo sepuluh, Kendal empat, Temanggung juga empat. Stand yang ditampilkan berbeda-beda, ada yang multikultural, industri, konveksi, dan jasa,”.
Dalam expo kemandirian pesantren ini, para santri menampilkan produk dan karya yang dikelola sendiri oleh pondok pesantren tersebut.
Salah satu peserta pameran dari Ponpes An Nur Modern Wonosobo, mengatakan, produk yang dipamerkan berasal dari An Nur Mart.
” Kami hanya mengambil produk yang ada di An Nur Mart, karena beberapa waktu yang lalu, kami baru me-launching An Nur Mart sebagai bentuk kemandirian pesantren,” ujarnya.
Produk yang ditampilkan beranekaragam, mulai dari carica, tepung tempe, hingga jaket.
Nurul juga mengatakan, dengan adanya expo kemandirian ini, dapat membuktikan bahwa santri itu bisa bersaing dengan dunia luar.
Baca Juga: Ingin Jadi Mahasiswa Berprestasi? Simak Lima Tips Ini
” Expo ini merupakan langkah yang bagus untuk membuktikan, bahwa santri saat ini juga bisa bersaing dengan dunia luar, buktinya ketika Santri diberi ruang seperti ini, santri mampu memperlihatkan keunggulan mereka,” pungkasnya.
Penulis: Karin Rahma Dani, Lina Hanifati A.
Editor: M Zaky Ramadhani