SEMARANG, LPMMISSI.COM – Keluarga Besar Mahasiswa Walisongo (KBMW) menggelar aksi Kawal Tuntas Problematika Ujian TOEFL-IMKA, Rabu (2/5).
Aksi yang diadakan di Gedung Rektorat Kampus I mengeluarkan tujuh tuntutan, dan diikuti oleh ratusan mahasiswa dari berbagai elemen organisasi ekstra maupun intra se-UIN Walisongo.
Adapun tuntutan aksi tersebut antara lain menjadikan kelulusan mata kuliah PIB sebagai prasyarat tes TOEFL-IMKA, mempertegas peraturan rekomendasi percepatan tes TOEFL-IMKA melalui SK Rektor, penambahan SDM PPB, dan penambahan kouta tes TOEFL-IMKA minimal 10 kelas.
Baca Juga:Polemik TOEFL-IMKA
Selain itu mereka juga menuntut transparansi dana pendaftaran tes atau kursus TOEFL-IMKA, memberikan simulasi ujian TOEFL-IMKA secara gratis, dan penggantian kepala PPB.
Tuntutan tersebut mendapat dukungan dari Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Suparman Syukur menyatakan dukungannya terhadap tuntutan yang diajukan mahasiswa. Alasannya, latar belakang mahasiswa UIN Walisongo yang berbeda-beda.
Baca Juga:Sertifikat Hanya Formalitas, Budiman Prasetyo Bakar Sertifikat Toefl Saat Orasi.
“Kami sekarang lagi mencari penyelesaiannya, saya akan sekuat tenaga membela kalian karena saya juga pernah dua kali jadi Kepala PPB,” ujarnya.
Dalam aksi tersebut dipimpin oleh Aghisna selaku Koordinator Aksi (Korak) dan Ahmad Fadlulloh selaku Koordinator Lapangan (Korlap).
Reporter : Fitroh Nurikhsan
Editor: Ika Ayu R