Seharian kita sudah menghabiskan waktu untuk bekerja, kuliah maupun belajar. Di situlah kita merasa bahwa dunia terlalu serius, jika tidak diimbangi dengan aktivitas yang membuat tubuh menjadi rileks. Ada pun humor menjadi salah satu cara untuk mengurangi beban pikiran yang kita tanggung. Ketika kita merasa penat, lelah dan sedih tak hanya istirahat yang dibutuhkan. Acap kali yang kita butuhkan justru hanyalah hal sederhana, seperti humor misalnya.
Dalam istilah Yunani, homo sapiens, manusia yang tertawa disebut homo ridens. Tertawa menjadi satu hal yang membedakan manusia dengan makhluk lain.
Tertawa memberikan dampak positif bagi yang melakukannya. Pasalnya, tertawa menjadi salah satu tindakan yang mencirikan kita sebagai manusia. Friedrich Nietzsche mengungkapkan , “You higher men, learn to laugh”, manusia yang lengkap dan sempurna adalah yang mampu merayakan hidupnya dengan tertawa.
Humor menjadi salah satu cara kita untuk mengekspresikan kebebasan. Kita hidup di dunia yang penuh dengan humor. Bahkan beberapa tahun terakhir muncul berbagai program televisi yang khusus bertemakan komedi dengan aneka humor yang disajikannya. Humor bisa berisikan candaan, sindiran/ironi, hingga pembahasan isu-isu yang serius.
Dalam kehidupan sehari-hari selain membuat gembira humor juga berfungsi sebagai katarsis (menuangkan segala isi hatinya dengan bebas), mekanisme pembelaan diri (defence mechanism), dan untuk kesadaran kritik dan introspeksi. Beberapa fungsi di atas kerap kita lakukan seperti pembelaan diri, di saat kita ingin menyampaikan komentar terhadap orang lain tetapi situasi dan kondisinya tidak memungkinkan. Sehingga humor menjadi salah satu cara untuk menyampaikan komentar tersebut.
Salah satu tokoh yang sering melemparkan humor dalam perkataannya yakni Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Dakwahnya seringkali diselingi dengan humor atau guyonan. Humor tidak sekadar humor, tetapi bisa mengungkapkan sesuatu yang penting. Fenomena zaman sekarang, di media sosial banyak netizen yang menyampaikan kritikan kepada pemerintah dengan berbagai humor, seperti meme, stiker hingga parodi dan lain sebagainya.
Simon Wiesenthal, aktivis dari Austria, berkata “Humor is the weapon of unarmed people.” Humor menjadi senjata bagi masyarakat yang tidak punya senjata (alat-alat berperang). Sehingga, humor memang bisa membantu masyarakat yang tertindas untuk bisa mengungkapkan ketidakadilan yang terjadi. Life too short to be serious all the time.
Penulis: Mafriha Azida