SEMARANG, LPMMISSI.COM- Mahasiswi Komunikasi dan Penyiaran slam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Ira Damayanti dan Mahasiswi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Averous Fikria, siap melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri berbasis Pengakuan di Bali pada Senin (14/03) mendatang.
Program KKN pengakuan ini ikut tergabung dalam suka relawan DHCI (Digital Humanities Center of Indonesia) yang berkalaborasi dengan Good Ielts dan Yayasan Mutiara Bunda Bali. Dengan mengangkat tema ‘Moderasi Beragama’.
Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat (PPM) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Mumamad Rikza Chamami mengatakan tidak ada syarat khusus bagi mahasiswa untuk mengikuti KKN Pengakuan.
“Kita hanya menggunakan syarat akademik apabila sudah layak untuk terjun ke masyarakat. Tetapi jika ingin mengikuti KKN mandiri pengakuan maka dia harus berkolaborasi dengan pihak luar” katanya, Jumat (11/3).
Ave mengatakan untuk program kerja KKN pengakuan sudah diatur oleh pihak DHCI.
“Untuk program kerjanya sendiri selama KKN di Bali sudah dapat timeline dari pihak DHCI. Tapi kita akan menambahkan berbagai macam program kerja seperti pengajian, terus ada study komunikatif beragama, karena kita tahu kalau Bali memiliki banyak multikultural,” jelasnya.
Sementara itu, Ira merasa pihak PPM kampus sangat membantu dalam proses pengajuan KKN mandiri pengakuan ke Bali.
“LP2M sangat membantu saya dan Ave dalam pengajuan izin untuk KKN mandiri ke Bali. Namun harapan saya kedepannya PPM mungkin bisa lebih menggencarkan lagi sosialisasiI kepada mahasiswa agar mahasiswa tidak kekurangan informasi” ucapnya.
Reporter : Karina Rahma Dani
Editor: Ihsanul Fikri