Berita
Tolak PLTU, Kartini Batang Lawan Perusakan Alam
SEMARANG, LPMMISSI.COM – Dua Kartini Batang mengajak para pemuda melawan perusakan alam dengan menolak pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dalam diskusi yang dilaksanakan di depan kantor Gubernur, Minggu (21/4).
Nelayan asal Batang, Kartini Daryatun dan Kartini Novi, mengaku bahwa adanya pembangunan PLTU di Batang banyak berakibat buruk bagi masyarakat setempat.
“PLTU sangat menyusahkan dan merusak lingkungan kami. Semenjak PLTU dibangun, penghasilan kami menurun,” kata Daryatun sambil meneteskan air mata.
Baca Juga : Jawaban KPU Terkait Perayaan Kemenangan Kubu 02
Di samping itu, Daryatun juga kecewa dengan sikap pemerintah yang egois. Menurutnya, pemerintah menggunakan tanah warga secara sewenang-wenang karena belum menjadi haknya.
“Ketika kami berjuang ke sana kemari tidak dihiraukan, namun ketika mereka yang butuh langsung datang ke kami,” tambahnya.
Baca Juga : Media Menjadi Alat Penguasa Negara
Senada dengan Daryatun, Novi yang menggantungkan hidupnya dari laut di daerah Tambakrejo juga merasa kecewa atas pembangunan PLTU.
Ia mengatakan bahwa sebelum ada PLTU, masyarakat bisa hidup makmur sejahtera. Namun sekarang, masyarakat lebih sering bertengkar.
“Kami tidak butuh PLTU, kami hanya butuh kehidupan, bahkan tanpa PLTU kami sudah cukup,” tandas Novi.
Reporter : Sabrina Mutiara
Editor : M. Febri Ubaidillah