foto:lpmmissi.com/dwi |
SEMARANG, LPMMISSI.com – Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo sedang mempunyai gawe besar, yakni merayakan dies natalis ke-46yang dimulai sejak bulan Maret hingga akhir bulan April.Setelah dilaksanakannya acara seperti seminar internasional dan sepeda santai, tepat pada malam Sabtu (8 April 2016) dilaksanakan dzikir bersama dan mujahadah bertempat di Gedung Serba Guna (GSG) kampus III.
Dzikir bersama dan mujahadah diselenggarakan atas kerja sama antara UIN Walisongo dengan majlis dzikir Al Khidmah Ngalian Semarang,sekaligus memperingati khaul kecamatan ngaliyan. Acara tersebut diikuti sekitar 5000 orang peserta, yang terdiri dari jama’ah Al Khidmah di sekitar Kota Semarang dan civitas akademika kampus kemanusiaan dan peradaban ini. Sosialisasi tentang acaranya ini pun melalui berbagai media, baik media elektronik seperti lewat Radio Rassika FM dan media cetak seperti pamflet dan banner, sehingga tidak mengherankan apabila peserta datang dari berbagai daerah.
Acara yang dimulai ba’da Isya dan berakhir sekitar pukul sebelas malam ini menyediakan berbagai fasilitas utuk jama’ah. H.Suranto, ketua jamaah Al Khidmah Ngalian Semarang menuturkan, “Jamaah disediakan berbagai fasilitas seperti kran untuk mengambil wudhu, tim kesehatan, keamanan dan sekitar 5000 nasi bungkus nasi serta air mineral”. Di samping itu disediakan pula tratak yang digunakan untuk berjaga atas membludaknya peserta yang datang.
Tepat di tengah acara, dilaksanakan penandatanganan MoU antara UIN Walisongo dan Al Khidmah. Bahkan pada waktu sambutan yang disampaikan oleh Rektor UIN Walisongo dan perwakilan dari Al Khidmah Semarang, diinfokan bahwa telah direncanakan akan diadakannya dzikir bersama dan mujahadah untuk tahun depan pada tanggal 4 April 2017.
Panitia penyelenggara berharap semoga masyarakat pada umumnya dan seluruh civitas akademika menjadi pribadi yang lebih sholeh dan sholehah. “Sasaran dari kegiatan ini adalah mahasiswa khususnya dan masyarakat pada umumnya. Acara ini merupakan upaya melanggengkan amalan ulama salafus sholeh dan semoga menjadi pribadi yang sholeh dan sholehah”, tutur Muhammad Nur Hasyim, panitia tersebut. namun euforia atas dies natalis ini ternyata belum diketahui masyarakat luas. Seorang jamaah wanita yang hamil mengungkapkan tidak tahu jika UIN sedang punya gawe, “Saya hanya ikut suami ngaji, jadi kurang tahu kalau sedang ada dies natalis” ungkapnya. (Dwi)