Siapa yang tak kenal dengan Manga One Piece? Manga garapan Eichiro Oda ini merupakan manga terlaris sepanjang masa. Namun percaya atau tidak, ternyata ada loh sebuah komik yang hampir sama dengan One Piece, namun dengan sentuhan budaya Bali. Menarik bukan! Yaps komik ini adalah Mantradeva.
Komik karya anak bangsa ini digarap oleh Gusti Kudit dan Agung Bollo dan terbit pada 2 November 2016. Selayaknya One Piece dan Avatar, komik ini menceritakan tentang petualangan sosok yang ditakdirkan membawa kedamaian di dunianya.
Sinopsis Mantradeva
Menceritakan Sona, siluman yang ditakdirkan untuk menutup ramalan yang telah dilanggar oleh pahlawan di masa lampau. Supaya dapat mewujudkan takdir yang telah diembatkan pada dirinya, Sona harus mengumpulkan dan menguasai pusaka sembilan dewa yang disebut Nawadewata. Selama perjalanannya, Sona ditemani kawan-kawan yang luar biasa.
Sona bersama dengan teman-temannya yang menjadikan persahabatan sebagai salah satu unsur dalam cerita ini. Selain itu, kisah perjalanannya menjadi semakin menarik ketika diiringi dengan world building yang disajikan dengan detail sedemikian rupa.
Unsur politik juga tidak lepas dari kisah di komik ini. Selain itu, sebagai sosok yang mengemban takdir yang sangat berat, Sona kerap diperlihatkan berada dalam konflik batin tentang dirinya sendiri. Menjadikan pelajaran yang dalam untuk para pembaca.
Budaya Bali
Komik Mantradeva menarik dan wajib dibaca karena banyak mengusung unsur-unsur di pulau Bali, bagian dari negara Indonesia. Maka, selain menjadi penghargaan untuk karya anak bangsa, pembaca bisa lebih mengenal banyak tentang pulau Bali. Kalarau, Celuluk, Pan Balang Tamak, Manik Angkeran, Khalikamaya, Rangda, dan masih banyak lagi nama-nama besar dari cerita rakyat Bali.
Beberapa tempat yang ada di dalam cerita juga terinspirasi dari lokasi-lokasi tempat wisata di pulau Bali. Seperti Setra Gandamayu dari desa Trunyan di Kintamani, Kab. Bangli, Bali.
Lalu ada juga Negeri Hutan Raksasa, Asura yang terinspirasi dari Munduk Sari di Kerta Payangan, Kab. Gianyar, Bali dan juga Air Terjun Kroya di Sambangan, Sukasada, Kab. Buleleng, Bali.
Masih banyak lagi tempat dan unsur-unsur lainnya dalam cerita yang diterangkan dengan singkat dan menarik pada setiap akhir chapter.
Review
Walaupun kurang lebih sama dengan Avatar The Last Airbender, namun Mantradeva terkesan lebih singkat dengan 152 chapter daripada Avatar dengan 61 episodecdengan masing-masing episodenya sekitar berdurasi 22-23 menit. Hal ini menyebabkan penulisan karakter di Avatar lebih dalam dan kompleks.
Baca Juga: Assassination Classroom: Kiblat untuk Para Pendidik yang Baik
Walaupun begitu, penggambaran karakter Villain di Mantradeva lebih berkesan ketimbang serial Avatar. Karakter Rangda (villain utama dalam Mantradeva) digambarkan lebih baik daripada Raja Api Ozai (villain utama dalam Avatar The Last Airbender).
Hal ini bisa dimaklumi, karena hampir setiap kemunculan Rangda-sang penyanyi diiringi dengan nyanyian Sandhikala, sinden yang dapat membawa bencana yang sangat mengerikan.
Selain itu, Mantradeva unggul dalam world buildingnya. Walaupun tidak sampai menjelajah seluruh dunia seperti Avatar, namun setiap tempat yang dikunjungi Sona diceritakan detail dengan ciri khasnya masing-masing.
Art style yang ada dalam Mantradeva juga terbilang lebih modern. Pusaka Nawadewata yang beragam, membuat Sona seperti Kamen Rider dengan beragam wujud perubahan.
Komik Mantradeva dapat dinikmati di Webtoon secara gratis. Selamat membaca!
Penulis: K Hasan