 |
| Foto: Lpmmissi.com/ Doc. |
SEMARANG, LPMMISSI.COM – Mahasiswa Baru (Maba) Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang (UINWS) angkatan 2020 ini, mengaku tidak puas dengan konsep Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) secara virtual, Senin (7/9).
Hal itu disampaikan mahasiswa baru Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), Fauzan Ahmad, menurutnya PBAK ini adalah hal yang paling ditunggu-tunggu mahasiswa baru. Jadi ada rasa sedikit kecewa dengan penyelenggaraannya yang secara virtual ini.
Disisi lain, Fauzan merasa beruntung karena mendapat kesempatan mewakili 3.381 Maba untuk dipakaikan jas almamater kampus oleh Rektor UIN secara langsung.
Baca juga: Rektor Sebut Maba Sebagai Duta Walisongo 2024
“Saya tidak menyangka direkomendasikan panitia PBAK, mungkin karena rumah saya dekat dengan kampus,” jelasnya.
Hal yang serupa pun juga dirasakan mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi, Arin Musdalifah, Ia mengaku PBAK secara virtual ini kurang berkesan.
“Untuk PBAK virtual ini tidak ada euforianya. Tidak seperti tahun sebelumnya kan bisa melakukan upacara, melihat tokoh-tokoh universitas secara langsung, jadi bisa kenal dan paham gitu,” jelasnya saat diwawancarai kru lpmmissi, Senin (7/9).
Baca juga: Dema-U Tekankan Nilai-nilai Kebangsaan Pada Orasi Kemahasiswaan
Walaupun demikian, menurutnya koordinasi dari panitia kepada mahasiswa sudah cukup bagus. Meski tidak dapat dipungkiri terdapat kendala pada website tidak bisa dihindarkan.
“Sejauh ini koordinasi dari kakak tingkat sudah membantu bagi kami, tetapi kendalanya satu, websitenya sering ngedown, karena banyak yang akses mungkin,” ungkapnya.
Arin berharap untuk PBAK beberapa hari kedepan akan ada sesuatu yang bisa membuatnya merasakan euforia seperti tahun sebelumnya.
Reporter: Nastaufika Firdausy
Editor : Yulina RC
