Lpmmissi.com, Semarang – Kurang lebih sudah seminggu perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi tutup tanpa keterangan resmi. Keluhan pun bermunculan terutama dari pengguna perpustakaan atas kondisi tersebut. Sebagai ekspresi kekecewaan, beberapa pengguna mencoret-coret jadwal operasional perpustakaan FDK yang tertempel di jendela perpustakaan
“ Seminggu ini saya sudah dua kali ke perpustakaan, tetapi tutup. Selebihnya saya dapat info kalau perpustakaan tutup dari teman,” tutur mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam Fikri Amarullah ke lpmmisssi.com, Selasa, (04/04).
Fikri mengaku sangat menyayangkan kondisi tersebut. Terlebih mahasiswa semester delapan itu sedang membutuhkan banyak referensi buku untuk keperluan mengerjakan tugas akhir.
“ Status saya sedang meminjam buku di perpustakaan, kalau dihitung-hitung dendanya sudah banyak. Kalau perpus tutup terlalu lama, saya khawatir dendanya juga terus bertambah,” imbuhnya.
Selain pengguna perpustakaan, keluhan juga datang dari relawan penjaga perpustakaan FDK yang tergabung dalam Library Student Community (LSC). Saat dimintai keterangan, salah satu relawan Ainy Nur Syarifah mengatakan, tutupnya perpustakaan FDK disebabkan adanya kekosongan pegawai dari fakultas.
“ Petugas lama sudah dipindah ke kampus satu. Kita minta ke fakultas belum juga ada jawaban. Jadi yang bertanggungjawab atas perpus ngga ada,” katanya.
Ainy juga mengatakan bahwa tidak jarang anggota LSC menerima protes dari mahasiswa. Padahal, menurutnya tanggungjawab operasional perpustakaan tidak berada di tangan LSC.
“ Nggak mudah yo jadi relawan, begini salah begitu salah. Kita anggap kondisi ini sebagai waktu rehat untuk anak-anak LSC. Biar fakultas yang memikirkan. Sekarang kunci sudah dikembalikan ke fakultas lagi dan pihak fakultas cuma bilang oh ya, ” ujarnya.
Sebagai salah satu anggota, Ainy mewakili LSC menyampaikan permohonan maaf kepada pengguna perpustakaan jika pelayanan yang diberikan LSC selama ini belum maksimal.
“ Mohon maaf bila banyak yang kecewa, karena memang kita sekadar membantu bukan karyawan,” pungkasnya. (Korie Khoriah)